
PPI Ekspor Kopi ke Mesir, Bakal Menyusul Produk Lainnya

PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) melakukan pelepasan ekspor kopi ke Mesir/Dok. PPI
PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) melakukan pelepasan ekspor kopi ke Mesir. Pelepasan ekspor kopi tersebut sebanyak 100 ton, dengan jumlah per bulannya sebanyak 200 ton.
“PPI bersama buyer telah menandatangani kontrak ekspor kopi ke Mesir sebanyak 600 ton terhitung mulai bulan September hingga Desember 2021 setara dengan US$1.200.000,” kata Direktur Utama PPI Nina Sulistyowati dalam keterangan pers tertulis.
Ia mengungkapkan bahwa jenis kopi yang akan diekspor ke Mesir merupakan robusta yang tumbuh di wilayah Lampung dan Sumatera Selatan, di mana kopi-kopi ini memiliki cita rasa unik yang dipengaruhi oleh cara pengolahannya dan kekhasan iklim daerah.
Nina mengatakan ekspor kopi ini dilakukan kerja sama dengan petani lokal yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, mengekspos potensi komoditi Indonesia untuk memenuhi permintan kopi di luar negeri.
Ekspor kopi ke Mesir ini merupakan lanjutan dari ekspor kopi yang sudah dimulai pada tahun 2018, berturut turut pada awal 2020 dan sempat terhenti karena pandemi Covid-19. PPI akan terus meningkatkan potensi ekspor dari komoditi-komoditi di Indonesia ke mancanegara.
“InsyaAllah kami akan selalu melihat potensi-potensi komoditas yang dimiliki Indonesia agar dikenal di pasar internasional dan membantu dalam pemulihan ekonomi nasional. Kami juga telah melakukan pembicaraan terhadap beberapa negara yang memiliki minat cukup besar kepada kopi Indonesia,” kata Nina.
Nina mengatakan kontrak kerja sama ekspor kopi ini direncanakan secara berkelanjutan atas potensi ekspor sebanyak 200 ton per bulan dan akan dikembangkan berbagai jenis-jenis kopi lainnya dari seluruh wilayah Indonesia.
PPI memiliki produk kopi dengan brand Covare yang dihasilkan oleh petani Indonesia dari berbagai daerah, dengan varian seperti Aceh Gayo, Sumatera Mandailing, Sumatera Toba, Papua Blend, dan Papua Wamena.
Komisaris Utama PPI Herman Heru Suprobo bersyukur dan dan berterimakasih kepada PPI yang telah berhasil melakukan ekspor kopi, yang artinya telah mampu memberikan kepercayaan dan mampu memasarkan produk kopi dengan kualitas yang baik, sesuai dengan standar kualitas dan keamanan produk.
Ke depan, Indonesia (PPI) dapat mengembangkan ekspor-ekspor lainnya ke Mesir dengan produk pertanian lainnya seperti rempah-rempah, pala, lengkuas, kayu manis, kapulaga, dan juga potensi perikanan dan hasil laut.
Didi Sumedi selaku Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan yang hadir pada acara melepas ekspor kopi PPI dan sangat bersyukur karena di tengah pandemi, pihaknya bisa memulai kembali melakukan ekspor yang mudah-mudahan akan terus berlanjut ekspor-ekspor komoditi dan produk lainnya untuk kontribusi terhadap perekonomian Indonesia.
“Kinerja perdagangan Indonesia periode Januari – Juli 2021 mencatatkan surplus terpanjang US$21 miliar. Kami mengapresiasi langkah-langkah progresif yang diambil oleh PPI terhadap ekspor nasional kita,” ucap Didi.
Adapun harapan dari Kementerian BUMN yang diwakili Zuryati Simbolon selaku Asisten Deputi Bidang Industri Pangan dan Pupuk, adalah agar ekspor digiatkan karena merupakan salah satu program yang diberi perhatian lebih oleh Pemerintah sebagai arahan Presiden RI untuk pemulihan ekonomi nasional melalui peran BUMN.
“Ekspor dari PPI merupakan langkah nyata yang merupakan kontribusi BUMN Kluster Pangan khususnya PPI. Saya mengapresiasi ekspor kopi yang dilakukana PPI. Ke depan kita bisa membuka potensi ekspor ke mancanegara melalui transaksi ekspor konvensional, maupun imbal dagang yang saat ini sedang digalakkan,” kata Zuryati.
Ia berharap pola penguatan rantai pasok pangan akan menyeluruh dan PPI berperan mulai dari offtake kemitraan kepada petani, nelayan, peternak, UMKM, hingga hilirisasi (dalam negeri dan luar negeri). Ia mengatakan peran PPI harus ditingkatkan untuk mendampingi mitra dalam menjaga kualitas, ketersediaan untuk stok yang berkelanjutan.
Direktur Utama RNI Arief Prasetyo, sebagai wakil dari Klaster Pangan mengatakan PPI ke depannya akan memiliki jaringan logistics, hulu ke hilir dan akan end to end dengan based customize yang menyiapkan komoditi/produk berdasarkan permintaan pasar.
“Dengan jaringan yang ada di seluruh Indonesia, kita gali potensi masing-masing cabang, untuk ditingkatkan produk-produk eskpor dengan menjaga konsistensi dari kualitas dan ketersediaan produk,” kata Arief.
Leave a reply
