Adira Finance Catat Pembiayaan Baru Naik 32,5% pada Kuartal I-2022
Adira Finance mencatatkan pembiayaan baru meningkat sebesar 32,5% secara year on year menjadi Rp7,2 triliun pada kuartal I tahun 2022. Dengan demikian total piutang yang dikelola (termasuk porsi pembiayaan bersama) Perusahaan sebesar Rp40,8 triliun hingga Maret 2022 atau mengalami sedikit penurunan sebesar 2,8% secara year on year dibandingkan periode sama tahun lalu.
Adira menyebut penurunan pada piutang yang dikelola disebabkan rundown portfolio yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pembiayaan baru.
Di samping itu, pandemi Covid-19 yang terjadi dalam kurun waktu 2 tahun mengakselerasi adopsi teknologi digital di berbagai ekosistem bisnis. Oleh karena itu, Adira Finance terus melanjutkan pengembangan dan mempercepat digitalisasi di seluruh organisasi dan ekosistem seperti melakukan proses digital/ otomatisasi dan berinvestasi dalam bisnis digital (Adiraku, momobil.id, momotor.id, moservice.id, dicicilaja.co.id dan lain-lain) untuk mendorong efisiensi bisnis dan mempermudah nasabah dalam melakukan pembiayaan bersama Adira Finance.
“Di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid yang diselenggarakan pada April 2022, Adira Finance hadir sebagai Official Multifinance Partner bersama dengan Danamon dan didukung oleh MUFG sebagai Official Bank Partner menawarkan beragam program dan promo menarik seperti bunga pembiayaan yang kompetitif, cashback, dan berbagai promo menarik lainnya bagi para pengunjung IIMS Hybrid 2022. Selain produk otomotif, Perusahaan juga menawarkan pembiayaan untuk produk non-otomotif seperti gadget, elektronik, furnitur, hingga pinjaman dana multiguna (MPL),” kata Direktur Utama Adira Finance I Dewa Made Susila dalam keterangan tertulis.
Hingga Maret 2022, Adira Finance telah memberikan restrukturisasi kepada nasabah yang terdampak oleh krisis ekonomi akibat adanya pandemi Covid-19. Per posisi Desember 2021, jumlah kumulatif nasabah yang pinjamannya telah direstrukturisasi ada sebanyak Rp19 triliun. Sementara itu, nilai outstanding akun restrukturisasi telah menurun menjadi Rp4,31 triliun dimana Rp24 miliar masih dalam masa tenggang per posisi Maret 2022.
Per posisi Maret 2022, Rasio gross NPL konsolidasi membaik menjadi sebesar 2,0%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 3,4%.
Adira Finance juga berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 44,3% year on year menjadi Rp304,5 miliar. Peningkatan ini didorong oleh pendapatan bunga yang meningkat sebesar 3,9% year on year menjadi Rp2,2 triliun, sementara beban bunga turun 8,1% year on year menjadi Rp780 miliar yang sejalan dengan adanya penurunan pada jumlah pinjaman dan biaya bunga.
Dengan demikian, pendapatan bunga bersih meningkat sebesar 11,7% year on year menjadi Rp1,5 triliun dan margin bunga bersih meningkat menjadi 14,4% di kuartal I tahun 2022. Adira Finance juga menyebut beban operasional meningkat sebesar 5,6% sejalan dengan pertumbuhan bisnis Perusahaan, sementara cost of credit terus mengalami penurunan sebesar 33,3% year on year menjadi Rp284 miliar di kuartal I-2022 jika dibandingkan periode sama tahun lalu.
Secara keseluruhan, Adira Finance membukukan laba bersih sebelum pajak tumbuh 41,2% year on year menjadi Rp395,4 miliar. Adapun Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) Perusahaan masing-masing meningkat menjadi sebesar 4,9% dan 14,6%.