BukuWarung: UMKM Tambah Menggeliat, Pendanaan yang Dikucurkan Naik Signifikan

0
622

Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang ingin naik kelas dan menambahkan modal usaha dengan pinjaman dari bank dan perusahaan pembiayaan (multifinance) sering terhambat. Bank dan perusahaan multifinance umumnya melakukan penilaian risiko kredit yang berpegang pada prinsip 5C yang meliputi character (karakter), capacity (kapasitas), condition (kondisi), capital (modal), dan collateral (agunan/jaminan).

Namun masih banyak UMKM di Indonesia yang tidak memiliki kapasitas untuk melakukan pencatatan keuangan secara teratur dan tidak memiliki modal atau aset yang besar, sehingga tidak memiliki jaminan yang mencukupi untuk mengajukan pinjaman.

Seiring dengan perkembangan inovasi keuangan digital, penilaian risiko kredit kini dapat dilakukan pula oleh penyelenggara fintech peer-to-peer (P2P) lending untuk dapat melayani pelaku UMKM yang masih belum tersentuh pembiayaan perbankan atau lembaga keuangan non-bank. Melalui kriteria evaluasi dan persetujuan pengajuan pinjaman yang ketat, fintech P2P lending menggabungkan metode evaluasi yang digunakan institusi keuangan konvensional dengan metode inovatif terkini.

BukaWarung menjembatani kebutuhan pembiayaan UMKM ini. Dalam jangka waktu Februari 2021 hingga 21 Juni 2022, BukuWarung mengklaim telah membantu lebih dari 6.000 UMKM untuk mendapatkan total pendanaan sebesar Rp139 miliar.

Baca Juga :   Aftech: Teknologi Cloud Diharapkan Bisa Bantu Optimalisasi Perkembangan Tekfin

Kondisi pemulihan pasca pandemi Covid-19 mendorong pelaku UMKM untuk terus mengembangkan usahanya. Hal tersebut terbukti dari peningkatan permintaan pinjaman sebanyak 2x dan kenaikan pendanaan sebesar 118% dari bulan Juli ke Agustus 2021. Demikian BukaWarung mengatakan. Kini terdapat 6.416 merchant yang tersebar di berbagai lokasi di Indonesia yang telah menggunakan Solusi Modal Usaha BukuWarung.

“Mereka dapat memanfaatkan pendanaan untuk memenuhi berbagai kebutuhan usaha seperti pengadaan peralatan usaha, biaya pemasaran, penambahan stok barang, atau penyewaan lokasi usaha,” kata Vice President of Operations BukuWarung Romy Williams dalam keterangan resmi.

BukuWarung mempunyai visi dan misi menjadi sebuah sistem operasi untuk usaha mikro, kecil dan menengah serta mempercepat kesuksesan finansial bagi UMKM di Indonesia. BukuWarung berkomitmen untuk selalu mendukung program pemerintah untuk membawa UMKM naik kelas dan membawa pemulihan ekonomi pasca pandemi.

BukuWarung berawal dari sebuah aplikasi pembukuan. Sekarang bekerja sama dengan pihak ketiga, dan telah menjadi platform bagi UMKM dengan solusi pembayaran, pembiayaan dan commerce.

Leave a reply

Iconomics