HM Sampoerna: Produk Tembakau Bebas Asap Sampoerna Sudah Sedot Investasi US$300 Juta

0
199

PT HM Sampoerna Tbk menyampaikan produk bebas asap Sampoerna meraih pencapaian strategis pada tahun 2023. Di wilayah perkotaan Jakarta, IQOS meraih pangsa pasar 3,5% pada kuartal keempat 2023, meningkat sebesar 2,0 poin dari kuartal keempat 2022. Perkotaan Jakarta mewakili Jakarta Barat, Pusat, dan Selatan yang mencakup sekitar 1,5 juta pengguna nikotin dewasa.

“Sampai dengan akhir tahun 2023, investasi kami pada produk bebas asap mencapai sekitar US$300 juta. Fasilitas produksi kami untuk produk tembakau bebas asap ialah yang pertama bagi PMI (Philip Morris International) di Asia Tenggara dan yang ketujuh di dunia, serta difokuskan untuk ekspor ke kawasan Asia Pasifik maupun memenuhi permintaan pasar domestik yang sejalan dengan agenda hilirisasi pemerintah. Laboratorium Pengujian dan Analisis bagi produk tembakau inovatif bebas asap melibatkan lebih dari 200 ilmuwan Indonesia yang bertalenta dan merupakan bagian dari komitmen kami untuk menyerap tenaga kerja berketerampilan tinggi, khususnya dalam mendukung transformasi industri tembakau nasional,” kata Presiden Direktur Sampoerna, Vassilis Gkatzelis dalam keterangan resminya.

Baca Juga :   Pemerintah Salah Langkah, Industri Hasil Tembakau Bisa Berdarah-darah

Pada tahun 2023, Sampoerna melakukan peresmian fasilitas produksi Karawang dan pelepasan ekspor perdana, serta inovasi terbaru IQOS ILUMA dengan batang tembakau TEREA. IQOS ILUMA ini memanaskan batang tembakau yang menggunakan daun tembakau asli tanpa pembakaran. Sampoerna juga mengoperasikan Laboratorium Pengujian dan Analisis kelas dunia dengan fasilitas canggih untuk produk tembakau inovatif bebas asap di kuartal ketiga; dan disusul dengan diperkenalkannya batang tembakau TEREA edisi cengkih.

Sampoerna juga menyebut kinerja segmen Sigaret Kretek Tangan (SKT) menunjukkan tanda pemulihan dengan pangsa pasar 28% pada tahun 2023 setelah mengalami tren penurunan pangsa pasar berkelanjutan dari 37% pada 2006 menjadi 17% pada tahun 2019.

Hal ini didukung oleh kebijakan Pemerintah terkait cukai produk tembakau yang mempertimbangkan penyerapan tenaga kerja serta tembakau dan cengkih dari petani lokal. Seiring dengan hal tersebut, Sampoerna menambah fasilitas produksi SKT dan Mitra Produksi Sigaret (MPS) pada awal tahun 2024 yang berdampak langsung pada penyerapan puluhan ribu tenaga kerja baru. Dengan penambahan tersebut, total tenaga kerja Sampoerna secara langsung dan tidak langsung menjadi lebih dari 90.000 orang.

Leave a reply

Iconomics