
Selama 2020, Unilever Sudah Rilis Sekitar 60 Produk Inovasi Baru

Direktur Keuangan PT Unilever Indonesia Tbk Arif Hudaya/Dok. Unilever
PT Unilever Indonesia, Tbk sudah merilis sekitar 60 inovasi baru selama tahun 2020 ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terutama di segmen health & hygiene dan produk-produk yang mendukung gaya hidup baru masyarakat selama masa pandemi yang lebih banyak beraktivitas di dalam rumah.
Arif Hudaya, Direktur Keuangan PT Unilever Indonesia, Tbk mengatakan inovasi-inovasi baru tersebut bisa dalam bentuk brand baru atau pun produk baru dalam brand yang sama, atau produk dan brand yang sama tetapi dalam kemasan yang berbeda.
“Peluncuran lebih dari 60 inovasi baru kami ini didorong kebutuhan masyarakat terutama di health and hygine atau kesehatan dan kebersihan, juga dalam segemen yang naik saat ini yaitu beraktivitas di dalam rumah,” ujar Arif saat paparan publik kinerja perusahaan, Selasa (3/11).
Untuk produk kesehatan dan kebersihan Unilever Indonesia meluncurkan produk seperti pensanitasi tangan (hand sanitizer), Molto Spray, dan Sahaja Spray yang relevan dengan konteks pandemi ini.
Untuk mendukung aktivitas di dalam rumah selama pandemi, emiten dengan kode saham UNVR ini juga merilis es krim yang bisa dikonsumsi di dalam rumah seperti Viennetta dan mini Cornetto.
Direktur Unilever Indonesia, Ira Noviarti menambahkan prinsip utama yang menjadi pegangan Unilever dalam melakukan inovasi produk adalah melihat bagaimana konsumen dari berbagai segmen dan juga melihat kebutuhan dan preferensi dari konsumen tersebut.
“Tidak hanya melihat relevenasi dari inovasi tersebut terhadap kebutuhan konsumen sehari-hari, apalagi dalam menghadapi masa pandemi ini, tetapi juga kita melihat ke depan, kira-kira apa yang akan diperlukan oleh konsumen ke depannya. Jadi, kita bekerja sama dengan R&D dan market insight untuk menggali secara terus menerus apa kebutuhan dari konsumen sekarang yang belum di-address oleh inovasi kita dan juga kebutuhan yang akan possible akan terjadi ke depannya yang belum dikeluarkan oleh produk kita,” ujar Ira.
Selama Januari-September 2020 (9M2020), UNVR membukukan penjualan sebesar Rp32,46 triliun, naik 0,3% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp32,36 triliun. Sedangkan laba bersih sebesar Rp5,44 triliun, turun 1,29% dari Rp5,51 triliun pada 9M2019. Laba bersih per saham sebesar Rp143, turun 0,7% dari Rp144 pada periode yang sama tahun lalu.

Kinerja keuangan Unilver Indonesia Januari-September 2020/Iconomics
Arif mengatakan segmen home & personal care yang memberikan kontribusi 70% pada pendapatan perusahaan masih tumbuh sebesar 2%. Sedangkan segmen food and refreshment turun 3,5% karena penurunan sektor bisnis dan home seperti Unilever Food Solution yang melayani hotel, restoran dan kafe yang tutup selama pandemi dan PSBB. Aktivitas konsumen yang bekurang di luar rumah selama pandemi juga menyebabkan penjualan es krim Unilever menurun.
“Perlu dicatat juga bahwa sektor food and refreshment lainnya mengalami pertumbuhan yang cukup baik seperti produk untuk memasak dan konsumsi rumah seperti Bango, Royco, Buahvita, Sariwangi dan sebagainya,” ujarnya.
Di tengah pandemi tahun ini, Unilever Indonesia, ungkap Arif mengurangi porsi belanja modalnya. “Biasanya kami spend 2%-2,5% dari penjualan. Dalam kondisi ini kami memastikan bahwa 1% adalah batas yang kami tetapkan dan pembelanjaan dari modal kerja tersebut diberikan kepada produk-produk yang sangat berkembang pesat dalam kondisi krisis ini,” ujarnya.
Leave a reply
