KSP Moeldoko Ungkap 3 Nilai Pancasila yang Penting Dipahami Generasi Muda
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengajak generasi muda untuk memahami Pancasila sebagai bangsa yang menjadi panduan dalam hidup bernegara. Ada 3 nilai utama yang harus dipahami generasi muda dalam menjalani kehidupan sesuai dengan prinsip-prinsip yang ada dalam Pancasila.
“Hanya bangsa-bangsa yang besar yang karena ideologinya kuat, jangan berharap sebuah negara menjadi kuat kalau ideologinya lemah. Ideologi kita adalah ideologi Pancasila, tidak ada yang lain. Jadi anak-anak saya semuanya harus tahu ini, ada 3 nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila,” kata Moeldoko saat menjadi pembicara dalam diskusi menyambut Hari Kesaktian Pancasila bertajuk Budaya Sebagai Benteng Ancaman Radikalisme, Jumat (1/10).
Moeldoko menuturkan, nilai pertama terkait dengan nilai filosofis yang ada di dalam Pancasila. Apalagi Pancasila dibangun atas nilai-nilai luhur terbaik yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
“Pasti nilai luhur yang terbaik yang ada di bangsa ini. Tidak ada yang terbantahkan dari 5 sila. Tidak bisa lagi menurut saya dicari celah, karena nilai filosofisnya ada di situ,” ujar Moeldoko.
Nilai kedua, kata Moeldoko, menjadi poin penting dalam memahami Pancasila yakni nilai instrumental. Nilai instrumental menjadi sumber dari segala hukum yang mengharuskan seluruh instrumen dalam undang undang selaras dengan Pancasila.
“Di sini sudah mulai kepentingan-kepentingan kelompok, kepentingan individu, kepentingan elite dan seterusnya sehingga perundang-undangan itu bisa meleset. Tetapi tidak usah khawatir, kita bangsa Indonesia memiliki hak yang sama untuk meluruskan semua instrumen agar tidak bertentangan dengan Pancasila,” ujarnya.
Nilai ketiga, kata Moeldoko, tentang nilai praksis yang di dalam Pancasila memiliki peran nyata dan mengacu pada kehidupan sehari-hari. Masih banyak tokoh-tokoh teladan yang tidak menerapkan Pancasila sebagaimana mestinya. Karena itu, jika generasi muda memahami Pancasila, maka dapat memberikan kekuatan untuk mempertahankan ideologi Pancasila.
“Kita akan menjadi bangsa yang lemah, karena kita tidak memiliki ideologi yang kuat. Untuk itu, sekali lagi pesan saya tolong diperkuat betul Pancasila menjadi sebuah ideologi, menjadi sebuah way of life, sebuah penunjuk jalan yang menunjukan arah bangsa ini mau ke mana,” katanya.