Prasetiya Mulya Kerahkan 900 Mahasiswa Mendampingi UMKM di Kuningan

Profesor Djisman Simandjuntak dan Bupati Kuningan Acep Purnama/Dok. Prasetiya Mulya
Universitas Prasetiya Mulya menerjunkan para mahasiswanya ke Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Para mahasiswa tersebut diharapkan dapat melihat secara langsung geliat usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) disana.
“Kabupaten Kuningan merupakan salah satu daerah yang cukup tua di negeri ini yang memiliki banyak kearifan lokal, pusaka bangsa yang perlu dipelajari kaum muda,” kata Rektor Universitas Prasetiya Mulya, Prof Djisman S. Simandjuntak dalam keterangan resminya.
Ia pun mendorong para mahasiswa di kampusnya untuk terjun langsung demi merasakan tantangan dan berbagi solusi kepada para pelaku usaha di Kota Kuda yang mulai bangkit setelah pandemi. Lebih dari 900 mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya pun terjun langsung untuk melakukan pendampinangan bagi ratusan pelaku UMKM di Kuningan sepanjang bulan Februari 2023.
“UMKM adalah panggilan pertama universitas. Tanpa UMKM, suatu negara akan rapuh,” tutur Djisman.
Bupati Kuningan, Acep Purnama merasa bersyukur para mahasiswa dapat merasakan denyut nadi perekonomian di Kuningan. “Saya berharap pelaku UMKM di Kabupaten Kuningan bisa menjadi pelaku usaha yang tangguh menghadapi situasi apapun. Dan dukungan Universitas Prasetiya Mulya semoga terus berkesinambungan, karena ini merupakan ekonomi yang dibangun atas asas kebersamaan dan kerakyatan, untuk kemandirian,” katanya.
Salah satu produk yang dikembangkan UMKM di daerah ini adalah kopi liberica. Kopi liberica merupakan kopi khas Kabupaten Kuningan. Kelompok kopi Sirung Tanjung memiliki tiga kelompok, yaitu petani, pengolah dan penjual. Dedi berada dalam kelompok penjual yang menawarkan kopi yang telah diolah menjadi minuman kepada konsumen.
Masalah klasik yang mereka hadapi adalah manajemen penjualan. Menurut Dedi Supriyadi, salah satu pengurus kelompok kopi liberica Sirung Tanjung, Desa Cipasung, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, selama ini pengeluaran dan pemasukan selalu berbeda, sehingga mereka tidak tahu seberapa besar keuntungan yang sebenarnya telah didapatkan.
Para mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya mendampingi dengan awalah melakukan pemetaan masalah, hingga akhirnya dibekali sebuah tablet yang mencatat langsung pemesanan dari pembeli. Pencatatan itu pun tidak akan hilang dan bisa langsung memperlihatkan total pelanggan yang membeli hari per hari.
Dekan School of Business and Economics Universitas Prasetiya Mulya, Fathony Rahman, DBA, menjelaskan program yang setara dengan 4 SKS ini mengemban amanah yayasan untuk mengembangkan usaha kecil menengah di Indonesia. “Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembelajaran di kampus. Salah satunya mengusung collaborative learning by enterprising. Jadi mereka berkelompok lalu membantu usaha,” tutur Fathony.
Setiap kelompok terdiri atas delapan mahasiswa dari berbagai jurusan. Mereka bahkan sudah melakukan pengenalan dan pemetaan sejak awal semester terhadap pelaku usaha yang didampingi. Setelah itu, selama hampir satu bulan mereka tinggal bersama pelaku usaha untuk menerapkan ide.
Setelah mendampingi mereka, seluruh mahasiswa dan pelaku UMKM yang mereka dampingi berkumpul dalam kegiatan Saung Rahayat 2023, puncak acara dari rangkaian program Community Development.