Indonesia Tuan Rumah G20 dan Apa Perannya Dalam Perang Rusia-Ukraina, Ini Kata Menlu

Anggota Komisi I DPR Mukhlis Basri/Iconomics
Sebagai tuan rumah pertemuan G20, peran Indonesia terhadap perang Rusia-Ukraina menjadi penting. Karena itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) perlu menjelaskan apa saja yang sudah dilakukan Indonesia terkait perang tersebut.
“Apa upaya kementerian? Karena kita sebagai ketua (G20) dan juga sebagai tuan rumah,” kata anggota Komisi I DPR Mukhlis Basri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (6/4).
Mukhlis menuturkan, dampak perang Rusia-Ukraina berdampak terhadap kenaikan harga sejumlah barang-barang pokok antara lain bahan bakar minyak (BBM). Perang juga menimbulkan terhambatnya komoditas ekspor Indonesia yang sejauh ini mampu memberikan pemasukan bagi perekonomian nasional.
“Sementara akibat dari konflik ini ekspor-ekspor kita seperti CPO, batu bara, dan lain-lainnya semua juga menambah devisa buat kita,” kata Mukhlis.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, Indonesia berkomitmen menghentikan perang Rusia-Ukraina. Apalagi perang tersebut menimbulkan krisis kemanusiaan terutama di Ukraina memburuk.
Di berbagai kesempatan, kata Retno, Indonesia telah melakukan pertemuan dengan wakil menteri luar negeri Ukraina dan Menlu Rusia yang membawa pesan penghormatan atas kedaulatan dan integritas wilayah. Khusus kondisi warga negara Indonesia (WNI) di Ukraina yang berjumlah 165 orang, 133 telah dibawa keluar dari negara tersebut.
Dari total 133 WNI, sebanyak 80 orang dievakuasi dengan menggunakan pesawat, 5 orang dievakuasi ke Bukares (Rumania). Dan yang lainnya memilih pulang ke negara residensi seperti Rusia, Turki, Denmark, dan Qatar. Lalu, 34 WNI dievakuasi di tahap berikutnya, 12 WNI melakukan evakuasi mandiri, dan 2 WNI tidak memberikan laporan, dengan status terakhir sudah berada di Indonesia.
Leave a reply
