Komisi X Prihatin FIFA Batalkan Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20

0
198
Reporter: Rommy Yudhistira

Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda mengaku prihatin atas keputusan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) yang membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Padahal, itu menjadi kesempatan terbaik bagi Tim Nasional (Timnas) Indonesia mendapatkan pengalaman dan belajar soal sikap, keahlian, hingga soliditas tim di lapangan dari negara-negara yang ikut bertanding.

“Para pemain Timnas Indonesia kemungkinan besar gagal mendapatkan kesempatan untuk menikmati pengalaman bermain dengan pemain-pemain terbaik dunia yang lolos final Piala Dunia U-20,” kata Huda dalam keterangan resminya, Kamis (30/3).

Huda mengatakan, para pemain muda Indonesia memiliki kesempatan memberikan perlawanan terbaik kepada tim yang lebih diunggulkan di depan masyarakat Indonesia. Karena itu, kekecewaan yang dirasakan para pemain muda karena gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah ajang bergengsi tersebut bisa dimaklumi.

“Belum lagi biaya besar yang telah dikeluarkan negara mulai dari proses bidding, mendatangkan presiden FIFA ke Indonesia hingga memperbaiki stadion-stadion yang menjadi venue putaran final Piala Dunia U-20,” ujar Huda.

Baca Juga :   Dalam Top 1.000 World Banks 2020, BRI Tertinggi untuk Bank Asal Indonesia

Sebelumnya, FIFA secara resmi resmi mengumumkan bahwa Indonesia tidak lagi menjadi tuan rumah penyelenggaraan FIFA U-20 World Cup 2023. Pernyataan tersebut tertulis dalam keterangan resmi FIFA pada Kamis (30/3) ini.

FIFA merespons pertemuan Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir di Doha, Qatar, pada Rabu (29/3) kemarin. FIFA telah memutuskan, berdasarkan keadaan yang terjadi saat ini, untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023.

FIFA menyebut tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin. Adapun tanggal turnamen tetap tidak berubah untuk saat ini. Namun demikian, konsekuensi dari pelepasan status tuan rumah tersebut melahirkan potensi sanksi terhadap PSSI yang akan diputuskan pada tahap selanjutnya.

Terlepas dari hal tersebut, FIFA masih tetap berkomitmen untuk aktif membantu PSSI dalam proses transformasi sepakbola Indonesia pasca-tragedi yang terjadi pada Oktober 2022.

Anggota tim FIFA akan terus hadir di Indonesia dalam beberapa bulan mendatang dan akan memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada PSSI.

Leave a reply

Iconomics