Megawati Singgung Istilah Koalisi dan Capres PDI Perjuangan di Hadapan Jokowi

0
455
Reporter: Rommy Yudhistira

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyatakan system presidensial yang dianut Indonesia tidak mengenal istilah koalisi. Sistem koalisi pada umumnya digunakan negara yang menganut sistem parlementer untuk memilih perdana menteri.

Sementara Indonesia, kata Megawati, tidak menggunakan sistem tersebut sehingga kerja sama antar-partai politik lebih tepat ketimbang istilah koalisi.

“Akibatnya saya kan suka bingung Bapak Presiden (Joko Widodo). Kok bilang koalisi, tidak ada. Kalau kerja sama, yes. Kenapa? Koalisi itu yang namanya prime minister. Kita tidak punya perdana menteri,” kata Megawati di Rakernas II PDI Perjuangan, Jakarta Selatan, Selasa (21/6).

Megawati dalam pidatonya juga mengingatkan para kader PDI Perjuangan untuk tidak bermanuver politik terutama berkaitan dengan koalisi. Kader PDI Perjuangan diminta agar lebih bisa memahami sistem ketatanegaraan yang digunakan Indonesia.

“Ini tata kenegaraan kita lho. Kalau masih ada yang ngomong di PDI Perjuangan urusan koalisi, koalisi, out. Berarti tidak mengerti sistem ketatanegaraan kita,” ujar Megawati.

Megawati karena itu mengkritik sejumlah partai politik yang masih menggunakan istilah koalisi untuk berbagi jatah kursi berdasarkan jumlah suara yang mereka miliki. Tujuan kritik itu disebut karena istilah koalisi tidak sesuai dengan sistem ketatanegaraan Indonesia.

Baca Juga :   Jokowi: Pertemuan dengan Megawati Bahas Stabilitas Politik

“Ini kritik membangun lho, jangan nanti saya digoreng-goreng, enggak, ini tata pemerintahan dan ketatanegaraan Republik Indonesia. Saya sudah tidak tahan lagi kok kenapa jadi begini ya, ngomongin koalisi,” kata Megawati.

Berkaitan dengan calon presiden dari PDI Perjuangan untuk 2024, Megawati memastikan sebagai ketua umum memiliki hak prerogatif untuk menentukannya. Karena itu, seluruh kader diminta tidak bermanuver secara politik dalam menetapkan bakal calon presiden yang diusung PDI Perjuangan di 2024 nanti.

“Siapa yang berbuat manuver, keluar. Tidak ada di dalam PDI Perjuangan itu yang namanya main dua kaki, main tiga kaki, melakukan manuver. Karena saya diberi oleh kalian sebuah hak, yang namanya hak prerogatif, hanya ketua umum yang menentukan siapa yang akan menjadi calon presiden dari PDI Perjuangan,” tutur Megawati.

Leave a reply

Iconomics