Panja Komisi VI Dukung Peta Jalan IBC Kembangkan Baterai EV di Indonesia

0
225
Reporter: Rommy Yudhistira

Komisi VI DPR mendukung peta jalan yang disusun PT Industri Baterai Indonesia (IBC) terkait pengembangan baterai electric vehicle (EV), ekosistemnya atau kendaraan listrik di Indonesia. Karena itu, IBC perlu berkoordinasi  dengan berbagai pihak  untuk menciptakan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) yang lebih kompetitif, aman bagi pengguna, dan berkelanjutan.

“Panitia Kerja (Panja) Transisi Energi ke Listrik Komisi VI menerima penjelasan direktur utama IBC terkait pengembangan ekosistem industri baterai kendaraan bermotor listrik,” kata Wakil Ketua Komisi VI Sarmuji di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Direktur Utama PT IBC Toto Nugroho menuturkan, pihaknya telah menyusun peta jalan yang berkaitan dengan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia. Pada 2022, IBC bersama PT Wika Industri Manufaktur (Wima) selaku produsen motor listrik Gesits melakukan penetrasi sektor kendaraan listrik roda 2.

“Jadi PMO BUMN ini kita lebih berkonsentrasi salah satunya tadi untuk ekosistem roda 2,” ujar Toto.

Toto melanjutkan, pabrik baterai kendaraan bermotor listrik hasil kerja sama IBC dengan LG Energy Solution Ltd dan Hyundai Motor Group di Karawang, Jawa Barat akan beroperasi pada 2024. Pabrik tersebut merupakan investasi terbesar yang dilakukan LG di luar negara lain seperti Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan, dengan nilai modal sebesar US$ 1 miliar. Progres proyek tersebut diklaim telah mencapai 75%.

Baca Juga :   PBB Siap Jadi Pemohon Uji Materiil Sistem Proporsional Terbuka ke MK

“Kita pun nanti akan ada saham minoritas di situ. Itu titik yang cukup besar di Indonesia, karena di situlah produksi EV baterai pertama di Indonesia secara masif. Ini investasi terbesar untuk baterai EV, hampir 10 gigawatt-hour,” ujar Toto.

Pada tahapan berikutnya, kata Toto, memasuki periode 2025 hingga 2026, cell baterai kendaraan listrik hasil hilirisasi nikel akan tercipta untuk pertama kalinya. Momen tersebut memiliki nilai historis yang penting bagi sejarah perindustrian di Indonesia.

“Itu sangat penting dan benar-benar tonggak sejarah dari baterai EV di Indonesia. Di 2030 dan selebihnya kita mengharapkan bahwa kita memiliki teknologi dan penguasaan juga dari aspek teknis mengenai baterai EV di Indonesia,” kata Toto.

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics