
Sekjen Nasdem Ungkap Syarat-syarat Pendamping Anies Baswedan

Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate/Dok. Iconomics
Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny Gerard Plate menyampaikan pihak Nasdem masih melakukan komunikasi publik dengan mitra-mitra koalisi lain pasca deklarasi yang mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden.
“Kalau terkait Capres, Nasdem sudah menentukan, sudah menetapkan pak Anies sebagai calon Presiden. Tetapi ada tahapan dan prasyarat yang harus kita lakukan yang saat ini sedang kita lakukan komunikasi publik dengan mitra-mitra koalisi yang nanti akan ditetapkan bersama-sama partai koalisi untuk memenuhi persyaratan presidensil,” kata Johnny pada Kamis (15/12/2022).
Saat ini, Nasdem tengah bekerja keras dalam mempersiapkan kontestasi pemilu pada tahun 2024. Terkait pemilihan calon Wakil Presiden yang akan disandingkan dengan Anies Baswedan, Partai Nasdem memberikan kewenangan untuk Anies memilih dan menentukan.
Dalam penentuannya juga, nanti harus sesuai dengan syarat-syarat yang ada dengan salah satunya memiliki visi dan misi yang sama dengan calon Presiden.
“Tentu dalam menentukan nanti calon Wapres akan berbicara bersama-sama dan terindeks secara politik dengan rekan-rekan koalisi dengan satu tujuan seperti yang disampaikan pak Anies. Memenuhilah syarat-syarat Wakil Presiden, diantaranya tentu melengkapi tugas-tugas Presiden, mempunyai visi dan misi yang sama dengan Presiden,” kata Sekjen Nasdem.
Johnny juga menjelaskan harapannya pada pemilihan presiden maupun wakil presiden. Siapapun yang akan menjadi presiden maupun wakil presiden, merupakan tokoh-tokoh nasional yang harus dijaga harkat dan martabatnya. Sama halnya yang diucapkan Presiden RI, Joko Widodo.
“Presiden sebagai Kepala Negara juga sudah mengingatkan baik kepada kontestan, partai politik, pemilu, calon-calon baik DPR, anggota legislatif, presiden, dan kepala daerah untuk manfaatkan pemilu sebagai ajang konstestasi program. Sebagai ajang kontestasi visi dan misi calon, sebagai ajang kontestasi rekam jejak para calon. Itu hal yang sangat positif jangan sampai kita justru dengan alasan-alasan persatuan memanfaatkan isu-isu politik yang memuat polarisasi termasuk politisasi identitas, mempolitisasi identitas, politisasi agama, politisasi ras, politisasi kelompok-kelompok yang mengakibatkan segregasi sosial,” pungkas Johnny.
Leave a reply
