Survei Charta Politika, Survei Paslon Prabowo-Gibran Cenderung Turun tapi Mantap di Posisi Puncak
Hasil survei Charta Politika Indonesia terhadap elektabilitas calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang bertarung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 menempatkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di posisi puncak dengam 42,2%. Selanjutnya disusul Ganjar Pranowo-Mahfud MD 28,0%, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 26,7% dan 3,1% responden memilih tidak tahu/tidak jawab.
Peneliti Charta Politika Indonesia Nahrudin mengatakan, apabila dilihat melalui tren elektabilitas capres-cawapres, pasangan nomor urut 1 dan 3 mengalami kenaikan elektabilitas. Sedangkan pasangan nomor urut 2 cenderung belum ada kenaikan secara signifikan.
Dari hasil survei tren elektabilitas, kata Nahrudin, pasangan Nomor Urut 1 Anies-Muhaimin mengalami kenaikan dari 26,5% pada periode survei 20-27 Desember 2023, kini menjadi 26,7% pada Januari 2024. Kemudian, pasangan Nomor Urut 2 Prabowo-Gibran dari 43,8% pada 20-27 desember 2023, menjadi 42,2% pada Januari 2024. Sedangkan pasangan Nomor Urut 3 Ganjar-Mahfud dari 26,5% pada 20-27 Desember 2023, menjadi 28,0% pada Januari 2024.
“Pasangan Prabowo-Gibran, justru malah belum ada kenaikan signifikan. Kalau kita lihat penurunannya di 43,8% ke ke 42,2% itu masih dalam rentang kesalahan (margin of error). Jadi kalau kita coba simpulkan mungkin masih terjadi stagnasi di Prabowo-Gibran,” kata Nahrudin dalam keterangan resminya pada Minggu (21/1) kemarin.
Nahrudin mengatakan, tingkat pemilih yang belum menentukan pilihan atau undecides voters cenderung rendah karena berada di bawah 5%. Hal itu menunjukkan tingkat pengenalan responden terhadap pasangan capres-cawapres sudah cukup baik karena berada di atas 90%.
“Hal ini mengindikasikan masyarakat sudah mengenal semua kontestan yang berlaga saat ini,” ujarnya.
Sebagai informasi, responden survei tersebut sebesar 1.220 orang, dengan metode wawancara tatap muka, dan dilakukan pada 4-11 Januari 2024. Metode sampling yang digunakan adalah multistage random sampling dengan tingkat margin of error sebesar 2,82%.
Responden merupakan masyarakat yang berumur minimal 17 tahun atau sudah memenuhi syarat sebagai pemilih. Quality control dilakukan sebesar 20% dari total sampel yang ada di seluruh provinsi di Indonesia.