Pendapatan Naik 8,7%, BUMN Farmasi Indofarma Masih Menderita Rugi

0
1332
Reporter: Petrus Dabu

PT Indofarma (Persero) Tbk menikmati pertumbuhan pendapatan pada kuartal pertama 2020. Tetapi, emiten farmasi milik negara ini masih menderita kerugian.

Total pendapatan pada Januari-Maret 2020 ini sebesar Rp 148,17 miliar, naik 8,73% year on year, dari Rp 136,27 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Pendapatan dari segmen penjualan obat resep (ethical) di dalam negeri naik signifikan 72,66% year on year, menjadi Rp 118,94 miliar. Tetapi penjualan obat tanpa resep (over the counter) di pasar dalam negeri anjlok 23,23% year on year menjadi Rp 1,19 miliar. Demikian juga pendapatan dari penjualan alat kesehatan, diagnostik, dan lain-lain turun 64,54% year on year menjadi Rp 22,73 miliar.

Dus, total penjualan di pasar domestik sebesar Rp 142,86 miliar, naik 6,18% year on year.

Meski porsinya kecil, penjualan di pasar ekspor naik signifikan. Penjualan obat resep naik 835,12% menjadi Rp 215,75 juta. Sedangkan penjualan obat tanpa resep di pasar ekspor sebesar Rp 5,09 miliar, naik 198,87%.

Baca Juga :   Kuartal I-2020, Laba BTN Rp 457,1 Miliar, Turun 36,79%

Sehingga total penjualan obat di pasar ekspor sebesar Rp 5,31 miliar, naik 207,38% year on year.

Masih Merugi

Meski pendapatan naik, emiten dengan kode INAF ini masih menderita kerugian. Beban pokok penjualan naik 37,3% menjadi Rp 119,52 miliar. Sehingga laba kotor pun anjlok 41,79% menjadi Rp 28,65 miliar.

Beban penjualan mecapai Rp 27,8 miliar, beban umum dan administrasi sebesar Rp 24,92 miliar dan terdapat keuntungan lain-lain neto sebesar Rp 3,69 miliar, sehingga rugi usaha tercatat sebesar Rp 20,39 miliar, membengkak dari periode Januari-Maret 2019 sebesar Rp 16,5 miliar.

Setelah ditambah rugi dari entitas anak sebesar Rp 9,8 miliar, rugi sebelum pajak pun membengkak menjadi Rp 30,19 miliar, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 27,89 miliar.

Setelah dikurangi penghasilan pajak sebesar Rp 8,76 miliar, rugi tahun berjalan menjadi Rp 21,43 miliar. Pada periode yang sama tahun lalu, rugi tahun berjalan juga kurang lebih sama yaitu sebesar Rp 21,77 miliar.

Leave a reply

Iconomics