Terpukul Triple Shock, Elnusa Klaim Kinerjanya Masih Baik

0
524

PT Elnusa Tbk memastikan kinerja perseroan tetap baik walau sedang menghadapi triple shock. Situasi ini menekan kinerja banyak perusahaan jasa minyak dan gas baik di tingkat nasional maupun global.

Direktur Utama Elnusa Ali Mundakir mengatakan, triple shock yang dirasakan Elnusa itu adalah penurunan harga minyak dunia yang berimbas terhadap penurunan aktivitas migas Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), penurunan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) nasional akibat pandemi Covid-19, serta pelemahan kurs rupiah.

“Terutama karena penurunan harga minyak dan pandemi Covid-19, perusahan jasa migas global telah merevisi target kinerjanya. Oleh karenanya adalah wajar bila kami juga melakukan penyesuaian target kinerja atau turun sebesar 25% dari target awal tahun,” kata Ali dalam keterangan resminya di Jakarta beberapa waktu lalu.

Secara global, banyak perusahan hanya mengandalkan jasa hulu migas mengalami dampak penurunan yang sangat signifikan. Bahkan beberapa di antaranya terpaksa mengurangi jumlah karyawan untuk tetap dapat bertahan.

“Kendati demikian, Elnusa yang memiliki pondasi kuat struktur bisnis dan dengan portofolio yang lengkap dari jasa hulu migas hingga jasa hilir migas sangat optimis akan menunjukan kinerja yang positif. Hal ini dikarenakan walau terdapat tekanan pada satu segmen, segmen lainnya akan menopang kinerja konsolidasi Elnusa,” kata Ali.

Baca Juga :   Situasi Krisis Pandemi Ini Disebut Golden Opportunity Perbaiki Brand

Menurut Ali, secara konsolidasi, Elnusa ditopang 3 segmen yaitu jasa hulu migas, jasa distribusi dan logistik energi, serta jasa penunjang. Meski di sektor hulu terjadi penurunan aktivitas, jasa hulu migas berbasis non-aset (EPC-OM) tetap menunjukkan daya tahannya. Pertumbuhan pendapatan yang berasal dari lini jasa ini tetap positif.

Begitu pula dengan segmen jasa distribusi dan logistik energi, kinerja pada lini bisnis transportasi BBM maupun pengelolaan depo tetap stabil. Sementara itu, perusahaan-perusahaan jasa migas global saat ini, tidak hanya merevisi target kinerja namun juga menurunkan rencana belanja modal. Elnusa pun perlu melakukan penyesuaian biaya investasi di tengah situasi ini.

“Kami perlu mengkaji ulang dan menetapkan skala prioritas. Oleh karenanya kami melakukan revisi rencana belanja modal menjadi Rp 800 miliar dari rencana awal Rp 1,4 triliun,” kata Ali.

Elnusa akan mengembangkan portofolio bisnis ke depan yang lebih berimbang antara sektor jasa hulu migas dan jasa hilir migas. Investasi jasa hulu migas akan lebih diutamakan pada jasa yang dapat langsung bisa menghasilkan pendapatan usaha seperti jasa hulu migas berbasis non-aset.

Baca Juga :   Dalam RUPST, CTRA Sampaikan Pencapaian Marketing Sales Semester I/2022 Rp 4 T

Pada sektor hilir migas, investasi akan difokuskan pada penguatan sarana serta fasilitas depo BBM dalam rangka menunjang Pertamina khususnya untuk penyaluran BBM dan elpiji di luar Pulau Jawa. “Dengan proporsi yang tepat, kami meyakini Elnusa akan lebih agile dan fleksible ke depannya dalam menghadapi situasi krisis seperti saat ini,” katanya.

 

Leave a reply

Iconomics