Bank BNI Restrukturisasi Kredit 183 Ribu Debitur UMKM Senilai Rp 24 T

0
763
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk telah merestrukturisasi kredit kepada 183 ribu debitur segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) senilai Rp 24 triliun. Restrukturisasi tersebut merupakan bagian dari peran bank menyelamatkan bisnis para UMKM yang terdampak wabah pandemi Covid-19.

“Menghadapi Covid-19 dan sekarang kita sedang memasuki masa transisi new normal, yang kita lakukan adalah pertama kita melakukan relaksasi kredit. Itu kita harus lakukan dengan segera karena tujuan relaksasi kredit adalah untuk menyelamatkan usaha debitur juga sekaligus memperbaiki performance kredit bersangkutan,” kata EVP Group Head Government Program Bank BNI Chandra Bagus Sulistyo dalam acara diskusi secara daring, Sabtu (27/6).

BNI menyediakan skema relaksasi kredit kepada debitur existing meliputi penundaan pokok angsuran, pembebasan bunga hingga 6 bulan serta perpanjangan jangka waktu pinjaman. Sedangkan bagi debitur baru, kata Chandra, BNI memberikan relaksasi berupa penundaan persyaratan administratif.

Selain melalui restrukturisasi, kata Chandra, BNI juga turut serta membina para debitur UMKM-nya untuk membangkitkan bisnis mereka ketika memasuki era kenormalan baru. Dalam hal ini, BNI menyiapkan 3 pedoman untuk diterapkan UMKM.

Baca Juga :   Studi Nielsen Beberkan Perilaku Konsumen dan Peluang di Masa New Normal

Pertama, dalam operasionalnya, UMKM harus menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan pemerintah di tiap-tiap daerah. Kedua, UMKM harus mengadopsi transaksi digital, di mana dalam hal ini, bank telah menyiapkan layanan digital banking untuk memenuhi unsur jaga jarak fisik.

Terakhir adalah memasarkan secara online di mana bank telah bekerja sama dengan para platform e-commerce seperti Tokopedia untuk membantu UMKM beralih ke transaksi digital dan pemasaran secara daring. Dan para UMKM ini dengan cepat melakukan shifting usaha.

“Kami mencoba memberikan kemudahan bagi mereka, caranya kita lakukan webinar dan kita mengajak instansi terkait untuk memberikan solusi terkait dengan UMKM yang ada,” tambah Chandra.

Perbankan saat ini, kata Chandra, sedang memetakan seluruh debitur UMKM untuk menemukan sektor yang akan diprioritaskan bank dalam hal pemberian tambahan modal kerja memasuki era kenormalan baru ini. Sektor-sektor yang akan diprioritaskan antara lain sektor pertanian, perdagangan, dan kesehatan.

Leave a reply

Iconomics