Ekspansi Kredit, BNI Terbitkan Sertifikat Deposito Tanpa Warkat Senilai Rp 1,39 Triliun

0
758
Reporter: Petrus Dabu

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menerbitkan instrumen utang Sertifikat Deposito tanpa warkat (scriptless) I atau Negotiable Certificate of Deposit (NCD) I BNI Tahun 2020 pada 12 Mei 2020.

Instrumen utang dalam mata uang rupiah ini memiliki total emisi Rp 1,39 triliun. Sertifikat ini terdiri atas empat seri yaitu Seri A senilai Rp 400 miliar; seri B senilai Rp 580 miliar; seri C senilai Rp 50 miliar dan seri D senilai Rp 360 miliar.

Sertifikat ini memiliki periode jatuh tempo yang singkat yaitu 3 bulan hingga 12 bulan. Seri A jatuh tempo 3 bulan sejak tanggal penerbitan (10 Agustus 2020), seri B 6 bulan (9 November), seri C 9 bulan (8 Februari 2021) dan seri D 12 bulan sejak tanggal penerbitan atau 7 Mei 2021.

Tingkat diskonto final juga bervariasi sesuai dengan periode jatuh tempo masing-masing. Seri A memiliki tingkat diskonto final sebesar 5,4%, seri B sebesar 5,6%, seri C sebesar 5,7% dan seri D sebesar 5,8%.

“Penerbitan NCD ini memberikan dampak positif terhadap Perseroan, karena dana hasil penerbitan NCD ini setelah dikurangi biaya-biaya Emisi seluruhnya akan dipergunakan Perseroan untuk ekspansi kredit dalam rangka pengembangan bisnis,” tulis Meiliana, Sekretaris Perusahaan BNI, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu (13/5).

Baca Juga :   Resep Agus Martowardojo Membuat Bank Sakit Menjadi Sehat

Sebelumnya, BNI juga telah meluncurkan program Euro Medium Term Notes di Singapore Stock  Exchange pada 6 Mei lalu. Berdasarkan program EMTN, Perseroan dapat menerbitkan surat utang secara bertahap dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya US$ 2 miliar.

“Rencana penawaran dan penerbitan surat utang berdasarkan Program EMTN (termasuk ketentuan mengenai nilai pokok, suku bunga dan tenor surat utang terkait) akan dilakukan di kemudian hari dengan memperhatikan kebutuhan Perseroan serta situasi dan kondisi pasar global, dan akan ditawarkan kepada investor dengan tunduk pada Regulation S (Reg S) berdasarkan US Securities Act,” tulis Meiliana beberapa waktu lalu.

Ada pun pendanaan dari program EMTN ini digunakan untuk ekspansi bisnis dan pembiayaan kembali utang yang telah ada (debt refinancing).

 

 

TagsBNI

Leave a reply

Iconomics