Menteri Perindustrian: LG Chemical Tertarik Pilot Project Electric Vehicle

0
90

LG Chemical asal Korea Selatan ingin terlibat dalam pilot project pengembangan kendaraan motor listrik di Indonesia. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita berharap misalkan terlibat dalam penyediaan baterai motor elektrik.

“LG Chemical diharapkan bisa berpartisipasi dalam proyek tersebut, misalnya dengan menyediakan baterai motor elektrik dengan skema battery swap,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam siaran pers Rabu (08/01/2020).

Menteri Perindustrian mengharapkan LG Chemical dapat berkolaborasi dengan 8 perusahaan motor listrik dalam pilot project. Adapun delapan perusahaan motor elektrik yang berpotensi ikut berpartisipasi dalam proyek tersebut adalah PT Wijaya Karya Tbk/WIKA (Gesit), PT Triangle Motorindo (VIAR), PT Juara Bike (Selis), PT Migo Ebike Success (MIGO), PT Green City Traffic (ECGO), PT Terang Dunia Internusa (United), PT Tomara Jaya Perkasa (Tomara), dan PT Volta Indonesia Semesta (Volta).

“Untuk pilot project battery swap, akan memanfaatkan fasilitas charging di BSD Serpong, BPPT Serpong, dan BPPT Jakarta. Kemudian, LG Chemical dan partner lokal akan membangun fasilitas swap dan charging di Jakarta dan Tangerang,” kata Agus.

Baca Juga :   Survei Kemenperin, 12 Subsektor Industri Terkontraksi, Apa Saja?

Pertemuan hari ini antara Menteri Perindustrian dengan Direksi LG Chemical menrupan lanjutan dari kunjungan kerja November silam ke Seoul. November lalu, Menperin sempat melakukan one on one meeting dengan Direksi LG Chemical antara lain mereka menyampaikan keinginannya untuk melakukan studi terkait penggunaan baterai listrik pada sepeda motor dalam mendukung penggunaan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia.

Menurut Menperin, LG berniat untuk melakukan penelitian dan mendukung studi, melakukan kajian-kajian untuk kendaraan, terutama sepeda motor listrik.

Dalam upaya mendorong kendaraan listrik berkembang cepat, pemerintah menargetkan sekitar 20% dari total produksi nasional atau sebanyak 2 juta unit pada tahun 2025 adalah sepeda motor listrik. Targetnya Indonesia diproyeksikan menjadi pusat kendaraan listrik di kawasan ASEAN pada 2030.

“Untuk merealisasikan target tersebut, kami secara agresif mengajak para produsen otomotif agar membuka kegiatan produksi di Indonesia. Pemerintah yakin bahwa Indonesia memiliki banyak keunggulan pada sektor otomotif, sehingga target pada tahun 2030 tersebut, bukan hal yang mustahil untuk dicapai,” kata Menperin.

Leave a reply

Iconomics