Catatan Menhub Budi Karya Terhadap Pembangunan Fasilitas dan Sarana Transportasi
Kementerian Perhubungan menjelang tutup tahun 2022 kembali menegaskan pembangunan fasilitas dan sarana transportasi akan terus diupayakan merata dari Sabang sampai Merauke. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa terus mengupayakan pembangunan fasilitas maupun sarana transportasi merata dari Sabang sampai Merauke. Hal itu sejalan dengan konsep Presiden RI bahwa tidak hanya Javasentris atau Sumaterasentris, tapi Indonesiasentris.
Budi mengungkapkan Direktorat Jenderal Udara mengalokasikan 30 sampai 35% anggaran untuk sektor udara di Papua, mengingat jangkauan Papua dari tiitk dan ke titik-titik kota sangat jauh.
Di sektor darat, telah dibangun terminal tipe A, penyeberangan, pelabuhan, pelabuhan penyeberangan, dan pemberian subsidi perintis yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam hal keselamatan dan keamanan, Kemenhub melakukan berbagai cara contohnya, kampanye keselamatan dan juga pembangunan jembatan timbang.
Lebih lanjut, Budi menjelaskan mengenai pembangunan di sektor kereta api yang memang terlihat cukup signifikan. Mulai dari pembangunan jalur sampai pembangunan beberapa stasiun seperti di Jatinegara, Manggarai dan Bekasi.
”Kita membangun jalur di Sumatera, Jawa dan Sulawesi. Apa yang kita bangun tidak tanggung-tanggung. Kalau rekan-rekan liat bahwa kecepatan kereta api di Jawa itu meningkat itu karena Dirjen Kereta Api membuat double track bahkan double-double track di sekitar Jakarta,” ungkap Menhub pada 28 Desember 2022.
Pembangunan mass rapid transit (MRT) yang mana juga merupakan inisiasi dari Presiden Joko Widodo. Adanya progres pembangunan light rail transit (LRT) yang merupakan produk anak bangsa dari INKA, Len Industri, Adhi Karya dan PT KAI.
Di sektor laut, Budi menyebut sebagai sektor yang memiliki tantangan luar biasa karena luas dan titik-titik konektivitasnya banyak.
“Laut ini adalah suatu tantangan yang luar biasa karena daerahnya luas, titik-titik konektivitasnya banyak sehingga kita harus buat tol laut, kita buat kapal rede, kita buat kapal patrol. Kita meningkatkan fasilitas navigasi, dan memberikan Public Service Obligation (PSO) kepada beberapa operator pelayaran agar tol perintis dan tol laut berjalan dengan baik,” tambahnya.
Pada sektor udara, Menhub menjelaskan akan memprioritaskan pembangunan bandara di Barat, Timur, dan di kota-kota kecil sehingga tercipta konektivitas pada titik-titik terjauh. Menhub juga menyebut bahwa telah membangun bandara di Madura, Bandara Komodo dan beberapa kota yang jauh dari Jakarta, baik itu di Papua, Sulawesi, dan Sumatera. Hal ini untuk menciptakan konektivitas dan mobilitas masyarakat sekaligus membuktikan bahwa pembangunan sarana transportasi merata di seluruh Indonesia.