Dirut Jasa Raharja Bicara Pentingnya CEO dan Brand, Komunikasi hingga Transformasi Digital

0
267
Reporter: Rommy Yudhistira

Chief executive officer (CEO) menjadi suatu hal yang sangat penting bagi keberlangsungan suatu brand perusahaan atau organisasi yang dipimpinnya. Karena itu, seorang CEO harus menguasai berbagai hal dan mampu mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi di masa mendatang.

Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan Achmad Purwantono dalam The Iconomics Indonesia Public Relations Summit 2023 mengatakan, CEO memiliki peran penting dan sebagai cerminan dari brand yang dipimpinnya. Berdasarkan pengalamannya, pihaknya sempat diminta kembali memimpin bank yang pernah dipegangnya karena sedang kesulitan.

“Pada saat kembali itu, diminta Pak Menteri BUMN (Erick Thohir) untuk memimpin, tidak ada kekuatan lain. Karena ketika bicara menampilkan pemilik bank, itu sensitif. Maka, CEO yang berperan di sini. Begitu pentingnya mengambil peranan,” kata Rivan dalam sesi seminar bertemakan What CEO Wants from PR di Hotel JS Luwansa, Jakarta beberapa waktu lalu.

Rivan menjelaskan, PR sudah menjadi hal penting yang tidak bisa dilepaskan dari personal branding. Tanpa sadar, beberapa orang telah melakukan strategi-strategi PR bagi dirinya sendiri.

Baca Juga :   Angkasa Pura II: Jumlah Pergerakan Penumpang Masa Angkutan Lebaran Melebihi Proyeksi

“Apalagi dengan media sosial yang sekarang, tanpa sadar mereka buat PR untuk dirinya sendiri. Bagaimana menjalani hubungan, bagaimana membentuk marketing komunikasi yang baik, bagaimana terhadap krisis manajemen,” ujar Rivan.

Di sisi lain, kata Rivan, CEO harus bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam menentukan arah kebijakan perusahaan. Ketika mendapat penugasan memimpin Jasa Raharja, Rivan langsung mengusulkan membentuk grup bagi media agar dapat mengkomunikasikan berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pusat dan daerah.

“Ini yang dirasakan bahwa ternyata dalam perkembangan Lebaran terakhir pun kita mengkomunikasikan bahwa nanti akan ganjil-genap, kapan itu contra flow, supaya masyarakat tidak dijebak, dan PR itu dibantu semua tim Humas Korlantas Polri,” ujar Rivan.

Dengan semua itu, kata Rivan, maka angka kecelakaan menurun 31%, persentase santunan kematian juga menurun hingga 48%. Sesuai dengan prediksi yang ditetapkan, sebanyak 80% kecelakaan tidak terjadi di jalan tol, jalan utama, dan jalan lintas nasional.

“(Kecelakaan) di tempat wisata, di tempat menjelang rumah. Jadi memang scope yang tidak dalam skala perhatian nasional,” kata Rivan lagi.

Baca Juga :   AP II Kenalkan Konsep Airport Command Center Multikendali di Lebaran Kali Ini

Di samping itu, kata Rivan, Jasa Raharja juga ikut mengikuti perkembangan teknologi digital. Karena itu, Jasa Raharja melakukan transformasi digital dalam hal input data klaim/santunan yang bisa langsung terhubung dari laporan kecelakaan dari polisi-rumah sakit-Jasa Raharja.

Dengan demikian, kata Rivan, pelayanan yang dilakukan Jasa Raharja berubah adanya transformasi digital tersebut. “Pembayarannya maksimal 14 hari. Lebih cepat dari asuransi manapun. Ini kalau tidak dibuat stakeholder komunikasi atau stakeholder manajemen yang baik, maka kita juga tidak punya forum komunikasi yang bisa dibuat dengan baik,” tuturnya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics