Ekonom Ini Soroti Impor Beras dan Gula di Masa Amran sebagai Mentan Periode 2014-2019

0
161
Reporter: Rommy Yudhistira

Celios menilai pemilihan Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian (Mentan) yang baru menggantikan Syahrul Yasin Limpo justru memunculkan persoalan baru. Pasalnya, Amran yang menjadi Mentan periode 2014-2019 justru menyisakan persoalan di antaranya impor beras yang meningkat drastis menjadi 2,2 juta ton pada 2018 dari tahun sebelumnya hanya 305 ribu ton.

“Kenaikan impor beras yang cukup tajam jelang Pemilu 2019 menimbulkan pertanyaan terkait program kemandirian pangan pemerintah. Erat kaitannya juga dengan rente di sektor pangan,” kata Direktur Eksekutif  Celios Bhima Yudhistira dalam keterangannya, Kamis (26/10).

Di samping itu, kata Bhima, impor gula pada masa Amran sebagai Mentan melonjak menjadi 4,6 juta ton dengan nilai mencapai US$ 1,7 juta. Kemudian, pada masa Amran pula terdapat masalah pendataan antara Kementerian Pertanian (Kementan) dengan Badan Pusat Statistik (BPS).

“Pada saat Menteri Pertanian dipimpin Amran Sulaiman, masalah pendataan sangat buruk. Ada ego untuk memiliki data produksi pertanian masing-masing, jadi tidak akur antar kementerian dan BPS,” ujar Bhima.

Baca Juga :   Presiden Beri Perintah, Menteri Erick akan Beri Perlindungan kepada Petani

Karena itu, kata Bhima, pihaknya berharap masalah integrasi data tersebut bisa diselesaikan dengan hadirnya Badan Pangan Nasional (Bapanas). Untuk itu, Kementan diminta tunduk terhadap data yang valid, dan tidak mencari data sendiri untuk pembenaran kinerja program Kementan.

Dari sisi anggaran, kata Bhima, masa jabatan Amran yang tinggal setahun lagi, sehingga tidak bisa terlalu diharapkan. Mentan dinilai akan mengalami kesulitan dalam mengubah kebijakan soal pertanian.

“Apa anggaran subsidi pupuk Rp 26 triliun di 2024 bisa naik tajam? Hampir mustahil kendati masalah saat ini selain kekeringan adalah masalah distribusi pupuk,” ujar Bhima.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo melantik Amran Sulaiman menjadi Menteri Pertanian yang baru menggantikan Syahrul Yasin Limpo. Amran akan menjadi Menteri Pertanian untuk sisa masa jabatan 2019-2024.

“Demi Allah, saya bersumpah bahwa saya akan setia pada UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab,” kata Amran meniru perkataan Jokowi.

Baca Juga :   Jokowi Nilai Pernyataan Cak Imin soal Hapus Gubernur Sah Saja, tapi Perlu Dikaji

 

Leave a reply

Iconomics