IBC Sebut Cepatnya Evolusi Teknologi Jadi Tantangan Kembangkan Baterai Kendaraan Listrik

0
318
Reporter: Rommy Yudhistira

Indonesia Battery Corporation (IBC) sebagai induk perusahaan milik negara menghadapi beberapa tantangan dalam rangka menjadikan Indonesia sebagai produsen baterai kendaraan listrik terbesar di dunia. Soal hilirisasi baterai kendaraan listrik, misalnya, tantangannya beragam.

Tantangan itu di antaranya dari sisi pengembangan, kata VP Business Development IBC Bayu Yudhi Hermawan, pihaknya mesti mengantisipasi cepatnya evolusi teknologi. Pemilihan teknologi yang sesuai dengan perkembangan tersebut menjadi sesuatu yang harus dipertimbangkan.

Di samping itu, kata Bayu, pemilihan kemitraan juga menjadi hal yang tidak kalah penting untuk dilakukan. “Dengan demikian, nanti produk yang dihasilkan dari value chain yang ada di Indonesia yaitu nikel, itu mampu menjawab tantangan global. Lebih tepat sasaran, kata Bayu dalam acara Indonesia Energy Transition Dialogue (IETD) 2023 di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (19/9).

Tantangan berikutnya, kata Bayu, berkaitan dengan kebutuhan pasar yang menjadi perhatian IBC untuk memasok barang di pasar. Untuk itu, selain mengembangkan baterai untuk kendaraan listrik, IBC berinovasi di sektor energy storage.

Pada intinya, untuk mewujudkannya, kata Bayu, IBC berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan yang ada. Tanpa kolaborasi, sulit untuk mewujudkan hal-hal yang mampu membuat Indonesia menjadi produsen baterai kendaraan listrik terbesar.

Baca Juga :   KCIC Deteksi Gempa, Kereta Whoosh Batalkan 16 Perjalanan, Dana Penumpang Dikembalikan

“Jadi kuncinya itu kolaborasi juga pada intinya. Untuk development technology yang tepat sasaran dan juga membuat ekosistem transisi energi tadi, baik di EV (electric vehicle) maupun energy storage,” ujar Bayu.

Kemudian, kata Bayu, IBC telah memperkenalkan Battery Asset Management Services (BAMS) pada Juni yang lalu. Peluncuran BAMS bertujuan untuk mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

BAMS, kata Bayu, beroperasi tidak hanya pada sektor baterai, tetapi juga meliputi internet of things (IoT), digitalisasi dan hal-hal yang terdapat dalam ekosistem kendaraan listrik. “Nantinya akan berkolaborasi dengan teman-teman di lapangan. Baik dari sisi infrastruktur developer, bahkan dengan regulator,” tuturnya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics