Kantongi Laba Bersih Rp27,5 Triliun, Bank Mandiri Bagi Dividen 60%

0
144
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp27,5 triliun pada 2019. Laba tersebut tumbuh 9,9% secara year on year (yoy).

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Mandiri, bank BUMN ini membagikan dividen sekitar Rp16,49 triliun atau 60% dari laba bersih tahun 2019. Nilai tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp11,2 triliun.

“Penetapan besaran dividen tersebut telah memperhatikan kebutuhan likuiditas perseroan dalam mengembangkan bisnis dan memenuhi ketentuan terbaru regulator, serta sebagai bentuk apresiasi perseroan kepada pemegang saham atas kepercayaan dan dukungannya,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar, di Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis (19/02/2020).

Adapun 40% dari laba bersih 2019 akan dijadikan laba ditahan. Bank Mandiri juga mencatatkan pertumbuhan kredit konsolidasi sebesar 10,7% (yoy). Kredit yang disalurkan mencapai Rp907,5 triliun pada akhir tahun 2019. Dari penyaluran kredit tersebut, perseroan berhasil mencatat pendapatan bunga bersih sebesar Rp59,4 triliun, naik 8,8% (yoy). Dengan demikian aset perseroan pun naik 9,65% menjadi Rp1.318,2 triliun pada akhir tahun lalu.

Baca Juga :   BCA Gelar Expo KPR Secara Online, Nasabah Dapat Suku Bunga Spesial

Seiring dengan target pertumbuhan yang semakin sehat dan berkelanjutan, Bank Mandiri berhasil memperbaiki kualitas kredit yang disalurkan sehingga rasio NPL gross turun 42 basis poin (bps) menjadi 2,33% per Desember 2019. Dampaknya, biaya Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) pun ikut melandai menjadi Rp12,1 triliun. Terkait permodalan, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR), perseroan akan menargetkan untuk menjaga rasio di atas 18%.

Menurut Royke, konsistensi untuk mengutamakan prinsip pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan dalam ekspansi serta inovasi layanan yang berkelanjutan melalui otomatisasi ataupun digitalisasi, menjadi kunci keberhasilan perseroan dalam melewati tahun 2019. Apalagi tahun tersebut diwarnai dengan persaingan ketat industri perbankan serta maraknya usaha pembiayaan berbasis digital.

“Perseroan menyadari tantangan industri perbankan tahun ini akan semakin kompleks, baik dari aspek likuiditas, keberadaan industri teknologi finansial (tekfin) serta ketidakpastian situasi ekonomi global,” kata Royke.

Oleh karena itu, Bank Mandiri akan terus mewaspadai perkembangan ekonomi terkini dan melakukan inisiatif strategis yang diperlukan berdasarkan pertimbangan efektifitas dan efisiensi.

Leave a reply

Iconomics