Kinerja Keuangan BNI Masih Mantap
Kinerja keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI masih postif sepanjang kuartal pertama 2020 di tengah tantangan ekonomi yang berat akibat pandemi Covid-19.
Penyaluran kredit BNI per 31 Maret 2020 masih tumbuh 11,17% year-on-year (yoy), tumbuh di atas rata-rata industri yang sebesar 7,95% yoy. Jumlah outsanding kredit BNI pada 31 Maret 2020 sebesar Rp 579,6 triliun.
Jumlah penyaluran kredit pada kuartal pertama 2020 ini memang terbilang melambat dibandingkan periode kuartal pertama 2019 lalu yang tumbuh sebesar 18,63% yoy menjadi Rp 521,35 triliun.
Simpanan nasabah juga masih tumbuh meski juga dalam tren melambat. Pertumbuhan simpanan nasabah pada kuartal pertama 2020 sebesar 10,34% yoy menjadi Rp 603,14 triliun. Pertumbuhan simpanan nasabah BNI ini berada di atas rata-rata industri yang pada Maret lalu tumbuh sebesar 9,54%.
Meski demikian, pertumbuhan simpanan nasabah BNI pada kuartal pertama 2020 ini melambat. Karena, pada kuartal pertama 2019 lalu tumbuh sebesar 17,22% yoy menjadi Rp 546,61 triliun.
Pada kuartal pertama 2020, total pendapatan bunga dan syariah bersih BNI sebesar Rp 9,54 triliun, naik 7,68% yoy. Pertumbuhan pendapatan bunga dan syariah bersih ini terbilang masih agresif karena pada periode kuartal pertama 2019 hanya tumbuh 4,26% yoy.
Pendapatan dari premi dan hasil investasi bersih juga tumbuh signifikan sebesar 161,75% menjadi Rp 1,23 triliun dari Rp 0,47 triliun pada kuartal pertama 2019.
Sedangkan pendapatan operasional lainnya turun 20,04% menjadi Rp 2,45 triliun dari Rp 3,06 triliun pada kuartal pertama 2019.
BNI juga masih bisa mempertahankan pertumbuhan laba bersih pada kuartal pertama 2020, yang tumbuh sebesar 4,34% yoy menjadi Rp 4,25 triliun. Memang pertumbuhannya lebih kecil karena pada kuartal pertama 2019 lalu, laba bersih BNI tumbuh sebesar 11,79% yoy.