Mengawal Transisi LIBOR dan Memperkuat Referensi Suku Bunga

0
490

Transisi referensi (benchmark) suku bunga global dari London Interbank Offered Rate (LIBOR) ke referensi yang lebih kredibel serta penguatan referensi suku bunga di pasar domestik telah menjadi perhatian otoritas di berbagai negara, termasuk Indonesia. Untuk itu, pelaku pasar penting untuk memahami agenda reformasi referensi suku bunga (benchmark reform) ini dan antisipasi yang harus dilakukan.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengatakan bahwa pasar keuangan yang kredibel penting untuk memastikan jalannya fungsi pasar dan stabilitas keuangan. Indonesia melalui National Working Group on Benchmark Reform (NWBGR) berupaya memperkuat kredibilitas referensi suku bunga pasca diskontinuitas LIBOR dengan penyediaan informasi secara intensif bagi pelaku pasar dan merekomendasikan suku bunga referensi alternatif di pasar domestik.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara juga mengatakan perubahan referensi suku bunga merupakan perspektif yang penting dalam proses pemulihan dan mencapai stabilitas ekonomi. Dari sisi pemerintah, referensi suku bunga berpengaruh dalam jangka panjang bagi strategi pembiayaan pemerintah guna pembangunan yang berkelanjutan. Dalam mengawalnya, koordinasi antar lembaga penting bagi stabilitas sektor keuangan maupun sektor riil.

Baca Juga :   Indef: Optimalisasi Pengawasan IKNB, Bukan OJK Dikembalikan ke BI

Sementara itu, terkait antisipasi di sektor jasa keuangan, sebagaimana keterangan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana yang disampaikan oleh Kepala Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK Anung Herlianto mengatakan perbankan perlu mengambil langkah-langkah mitigasi potensi risiko terkait dengan diskontinuitas LIBOR ini. Langkah-langkah tersebut antara lain dengan mengidentifikasi besaran eksposur, berkomunikasi intensif dengan nasabah, mengidentifikasi potensi konsekuensi hukum dan perpajakan, mengelola potensi benturan kepentingan, menjajaki skema lindung nilai untuk kontrak yang terekspos risiko keuangan yang signifikan, mengelola risiko pasar dengan baik, dan menyiapkan infrastruktur IT yang diperlukan terkait perubahan sistem transisi LIBOR ini.

Adapun Co-Chairman Indonesian Foreign Exchange Market Committee (IFEMC) Ali Setiawan menyampaikan bahwa pelaku pasar telah melakukan berbagai persiapan dalam menghadapi transisi LIBOR, serta mendorong penggunaan IndONIA sebagai referensi suku bunga produk keuangan.

Anggota Kebijakan Moneter dan Sektor Keuangan KADIN Hendri Saparini menyambut baik inisiatif benchmark reform yang mendorong referensi suku bunga tidak mudah dimanipulasi dan kredibel. Pelaku usaha membutuhkan informasi suku bunga rujukan dalam mengevaluasi strategi pembiayaan dan penempatan dana maupun investasi.

Baca Juga :   OJK Akhiri Sanksi PKU Kresna Life

Berdasarkan pengalaman global, ada berbagai langkah yang dilakukan otoritas global untuk mempersiapkan reformasi suku bunga dan proses transisi LIBOR agar dapat berjalan lancar. Langkah tersebut antara lain dilakukan International Organization of Securities Commissions (IOSCO) melalui penerbitan “IOSCO Principles for Financial Benchmark”, sementara International Swaps and Derivatives Association (ISDA) melalui “ISDA 2020 IBOR Fallbacks Protocol”. Kedua hal tersebut didukung pelaku pasar nasional, IFEMC, yang menyampaikan bahwa pelaku pasar telah melakukan berbagai persiapan dalam menghadapi transisi LIBOR, termasuk mendorong penggunaan IndONIA sebagai referensi suku bunga produk keuangan.

Di Indonesia, untuk mengawal kelancaran proses transisi LIBOR oleh pelaku pasar domestik, BI bersama Kemenkeu, OJK dan IFEMC pada tanggal 23 November 2021 telah membentuk National Working Group on Benchmark Reform (NWGBR). NWGBR telah menerbitkan panduan (white paper) transisi LIBOR. Disamping itu dalam proses penguatan referensi suku bunga di pasar domestik, NWGBR telah mengukuhkan IndONIA sebagai referensi suku bunga tenor overnight dan akan melanjutkan proses penguatan referensi suku bunga tenor 1 minggu hingga 12 bulan dengan mengacu kepada pemilihan referensi suku bunga yang berlaku secara internasional.

Leave a reply

Iconomics