Menko Airlangga: Insentif PPnBM Dorong Perbaikan Utilisasi Produksi Otomotif

0
438

Insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM-DTP) pada tahun lalu telah menunjukkan dampak positif terhadap peningkatan signifikan penjualan kendaraan bermotor roda empat. Tercatat kenaikan sebesar 113% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (Maret-Desember).

Demikian pula pertumbuhan positif tercatat pada awal tahun ini. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyebut penjualan mobil selama Februari 2022 tercatat sebesar 81,23 ribu unit atau naik sekitar 65,09% (yoy) jika dibandingkan bulan Februari 2021. Selain itu, tren positif ini juga dialami oleh kinerja penjualan kendaraan roda dua. Pada tahun 2021 penjualan kendaraan roda dua tercatat sebesar 5,1 juta unit untuk domestik dan 810 ribu unit untuk ekspor.

Untuk mendorong dan mengakselerasi konsumsi serta peningkatan utilitas industri otomotif di tahun 2022, Pemerintah kembali melanjutkan relaksasi atas PPnBM-DTP bagi kendaraan bermotor dengan mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 5 Tahun 2022.

Pemerintah telah memutusan untuk memberikan insentif pengurangan PPnBM 100% bagi pembelian KBM-R4 dengan segmen harga jual (on the road price) di bawah 200 juta (LCGC) hingga kuartal I tahun 2022 dan akan berlanjut hingga kuartal IV dengan pengurangan PPnBM secara proporsional. Serta insentif pengurangan PPnBM 50% untuk KBM-R4 dengan segmen harga jual antara 200 sampai dengan 250 juta hingga kuartal I tahun 2022.

Baca Juga :   Kinerja Ekspor TMMIN Masih Positif di 2019, Tahun Ini?

“Utilisasi sudah mulai membaik di sektor kendaraan bermotor terkait penjualan dengan insentif PPnBm yang merupakan bagian program Pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan pers tertulis.

Adanya pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022, Menko Airlangga berharap agar pameran ini menjadi wadah untuk pertumbuhan industri pasca pandemi Covid-19.

Leave a reply

Iconomics