Menteri Erick Paparkan Sederetan Inisiatif untuk Mendorong Kemandirian Pangan

0
252
Reporter: Maria Alexandra Fedho

BUMN Holding Pangan ID Food terus lakukan upaya perbaikan hulu dan hilir pangan sebagai wujud dukungan terhadap kemandirian pangan nasional. Komisaris Utama PT RNI, Bayu Krisnamurthi menjelaskan bahwa sistem perbenihan dan perbibitan menjadi sebuah upaya perbaikan hulu pangan yang dapat dilakukan dengan membangun sistem perbenihan, bukan hanya produksi benih tapi juga distribusi benih lebih profesional.

“Terdapat lima tantangan dalam penguatan dan pengembangan sistem perbenihan dan perbibitan,” kata Bayu dalam keterangan resmi.

Ia menjelaskan lima tantangan tersebut. Pertama, benih dan bibit adalah industri yang berbasis riset. Riset dan pengembangan adalah sebuah keharusan dalam industri benih.

“Bagaimana bisa mendapatkan benih tahan kering, perlu dengan riset,” jelas Bayu.

Kedua, benih iklim bisnis yang sehat. Investasi benih lebih spekulatif dibandingkan budidaya itu sendiri. Jadi, jika tidak terjaga industri benihnya, maka siapa yang akan investasi.

“Tantangan yang ketiga adalah moderenisasi seed production and operation, untuk mendapatkan produktivitas benih yang tinggi diperlukan teknologi moderen,” katanya.

Tantangan keempat adalah farmers engagement, yaitu perlu berinteraksi dengan petani, dengan cara memberikan bimbingan kepada petani.

“Tantangan kelima adalah kerja sama, yakni bagaimana kita kerjasama. Kerjasama bagian yang tak terelakkan dalam pengembangan perbenihan dan perbibitan,” kata Bayu.

Menurutnya, penguatan dan pengembangan benih dan bibit ini sejalan dengan pesan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai bagian dari membangun ekosistem pangan dan meningkatkan peran petani.

Baca Juga :   Wadirut Beberkan Resep InJourney Cetak Pertumbuhan Laba Konsolidasi 126% di Kuartal I-2023

“Transformasi pangan yang utama,” jelas Menteri Erick pada kegiatan talkshow bersama Masyarakat Perbenihan dan Perbibitan Indonesia (MPPI), di gedung RNI Kuningan, Jakarta. (30/11/2022).

Menteri Erick Thohir juga mengungkapkan bahwa Kementerian BUMN telah membentuk project management officer (PMO) pangan untuk membangun ekosistem pangan yang bermanfaat untuk semua, dan pangan menjadi sektor unggulan BUMN. Hal ini untuk menopang pembangunan ekonomi Indonesia. Bahkan, Kementerian BUMN telah menetapkan transformasi pangan sebagai langkah awal.

“Sejak Covid-19, kita lakukan pertemuan pembahas pangan, kita bangun ekosistem pangan yang baik untuk semua, apakah BUMN dengan private sector atau swasta, BUMN dengan para penemu inovasi, ataupun dengan para pelaku petani, ini yang akan kita lakukan, termasuk UMKM menjadi bagian,” ungkap Erick Thohir.

Ke depan, peluang pangan sangat besar dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik hingga 2024. Apalagi masyarakat kelas menengah pada tahun 2030 akan mencapai sekitar 145 juta jiwa dan angka ini akan terus melanjut.

“Daya beli meningkat menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang membaik, konteks lain artinya perlu pangan,” jelas Erick Thohir.

Menteri Erick mengatakan Indonesia memiliki potensi produktivitas pertanian dan perikanan yang sangat besar untuk dikembangkan bagi kesejahteraan petani dan nelayan, bangun ekosistem.

Baca Juga :   Pemerintah Diminta Evaluasi Kebijakan Perkilangan Pasca-RU Balikpapan Terbakar Lagi

“Infrastruktur pangan kita, ID FOOD kita, ayo bersama-sama BUMN, swasta, UMKM, para penemu riset, adik-adik mahasiswa yang bisa menjadi riset bersama, kita dorong untuk ekonomi kita tumbuh, ekosistem yang bisa digabungkan. Sudah seyogyanya kita berkolaborasi memastikan kemandirian pangan, kita rajut ekosistem pangan Indonesia untuk kesejahteraan rakyat dan petani, untuk Indonesia,” ungkapnya.

Menteri BUMN ini sangat terbuka kepada semua pelaku usaha dan pakar untuk membangun ekosistem pangan yang saling membangun. Hal ini karena untuk membangun ekosistem pangan tidak hanya bisa dilakukan oleh satu stakeholder.

Tak hanya itu saja, Erick Thohir juga  mengingatkan bahwa peran petani juga harus menjadi perhatian khusus. Bagaimana caranya untuk terus memastikan produksi pangan tetap terjaga, Apalagi realitasnya, kondisi pertanian terus menurun.

Terlihat bagaimana lahan pertanain berkurang, rata-rata petani hanya memiliki lahan di bawah 1 ha. “Saat ini petani tidak punya economic of scale, apalagi masing-masing petani menanam komoditas yang beda, artinya cost menjadi mahal. Pupuk langka dan benih yang ditanam bukan unggul,” katanya.

Erick Thohir berharap agar dapat bersama-sama membangun ekosistem pangan untuk ke depan. Kementerian BUMN juga telah memiliki Program Makmur untuk komoditas padi, jagung, dan tebu.

“Program Makmur ini versi BUMN membangun ketahanan pangan,” ujarnya.

Baca Juga :   Fordigi BUMN Ungkap Alasan Datangi Kampus-kampus

Sementara itu Ketua Umum MPPI terpilih, H.E. Herman Khaeron mengatakan bahwa kehadiran Menteri BUMN dalam pengukuhan Pengurus Masyarakat Perbenihan dan Perbibitan Indonesia (MPPI) ini merupakan out of the box. Apalagi ada strategi baru dalam pengeloaan BUMN. Misalnya, selama dua tahun bangsa Indonesia menghadapi krisis Covid-19, Kementerian BUMN bergerak paling agresif. Begitu juga saat bencana alam.

Menurut Herman, Kementerian BUMN juga membentuk ID FOOD yang pengelola sektor hulu hingga hilir. Ke depan BUMN juga bagian penting dalam pelaksanaan UU No. 18 Tahun 2012 menuju pangan yang berdaulat dan mandiri.

“Kami tawarkan MPPI menajdi wadah entitas pelaku dan praktisi untuk bisa mempertahankan Indonesia yang merupakan negara agraris, bisa berdaulat dan mandiri,” ujar Herman.

Herman juga melihat petani menjadi bagian yang tidak bisa ditinggalkan dalam mengejar sektor pangan. Karena itu berharap, sebagai sebuah forum, MPPI harus menjadi pengikat untuk berdiskusi, melahirkan ide dan gagasan, bahkan menampung curahan hati seluruh pihak di dunia perbenihan dan perbibitan Tanah Air.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics