Moeldoko Berbagi Pengalaman dan Berharap CEO Milenial Menjadi Generasi Tangguh
Selepas pensiun sebagai Panglima TNI pada 2015, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mendirikan sekaligus menjadi CEO dari 2 perusahaan. Perusahaan pertama bertujuan untuk membawa sektor pertanian dan petani agar lebih maju.
Karena itu, kata Moeldoko, pihaknya lantas menciptakan beberapa gagasan agar sektor pertanian Indonesia dapat lebih berkembang. Semisal, menciptakan benih M70D yang merupakan gagasan baru di mana padi bisa tumbuh hanya dalam 78 hari sudah panen.
“Padahal rata-rata padi sekarang itu 110-115 hari. Hasilnya itu terakhir saya cek ke petani 9,3 ton per hektare, padahal rata-rata nasional 4,5 ton hingga 5 ton per hekatare. Ini adalah gagasan baru dan bisa saya lakukan,” tutur Moeldoko saat menjadi pembicara dalam acara The Iconomics Indonesia Best 50 CEO Awards 2022, Rabu (20/4).
Selanjutnya, kata Moeldoko, melalui Mobil Anak Bangsa (MAB), memanfaatkan momentum perkembangan zaman yang mulai berangsur-angsur beralih ke teknologi hijau. Seiring dengan berkembangnya potensi mobil listrik, Moeldoko memanfaatkan untuk berkontribusi dalam membangun perekonomian Indonesia melalui Mobil Anak Bangsa yang menjadi gagasannya.
“Maka dengan adanya electrical vehicle, momentum yang sangat baik untuk kita melompat. Dan saat ini saya fokus kepada membangun mobil listrik untuk public transportation, bus elektrik sudah saya bangun dan pemesanannya sudah banyak sekarang ini. Saya satu-satunya yang punya brand anak Indonesia, MAB,” kata Moeldoko.
Berbekal pengalaman tersebut, kata Moeldoko, CEO terutama generasi milenial harus memiliki visi dan strategi yang maju ke depan untuk memahami dinamika lingkungan dan merespons perkembangan situasi dalam negeri. Seorang CEO juga harus memiliki gagasan, dan ide yang baru, yang besar guna mengatasi masalah-masalah yang akan dihadapi kelak.
“Bagi mereka yang memahami situasi itu dengan baik maka Anda akan menjadi seorang leader bukan hanya seorang follower, karena Anda selalu berdiri di depan karena pemahaman yang semakin baik atas perkembangan lingkungan yang selalu berubah,” ujar Moeldoko.
Untuk generasi milenial yang saat menjabat sebagai CEO, kata Moeldoko, agar senantiasa bersikap pantang menyerah dan kuat dalam menghadapi segala situasi lingkungan yang dinamis.
“Sebagai seorang generasi milenial, saya selalu berpesan jangan menjadi generasi strawberry, generasi yang lembek yang tidak tahan menghadapi tantangan dan situasi lingkungan yang begitu dinamis dan kompetitif risk yang luar biasa,” katanya.