Pabrik Anoda di KEK Kendal yang Baru Diresmikan Nilai Total Investasinya US$777 Juta

0
20

PT Indonesia BTR New Energi telah berhasil menyelesaikan pembangunan pabrik tahap pertama di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal dalam waktu hanya 10 bulan, yang saat ini menjadi pabrik anoda terbesar di dunia di luar Tiongkok.

Konstruksi tahap kedua akan dimulai pada semester kedua tahun ini dengan target COD pada Maret 2025. Setelah Tahap I dan II selesai, Indonesia nantinya akan  menjadi produsen bahan anoda baterai litium-ion terbesar kedua di dunia dengan total produksi 160.000 ton per tahun.

Pada tahap pertama, proyek tersebut akan menghasilkan kapasitas produksi hingga 80.000 ton material anoda per tahun dengan investasi sebesar US$478 juta. Kemudian, di tahap kedua nanti  akan memberikan tambahan kapasitas produksi sebesar 80.000 ton per tahun, dengan rencana investasi sebesar US$299 juta. Proyek tersebut secara total akan menciptakan lapangan kerja bagi 7800 tenaga kerja, dengan serapan 6000 tenaga kerja lokal pada saat konstruksi dan 1800 tenaga kerja lokal pada saat beroperasi di tahap pertama dan kedua.

Baca Juga :   Orasi Ilmiah Menko Airlangga Menyorot Manajemen Strategi pada Olahraga Prestasi

Proyek BTR akan memberikan kontribusi devisa sekitar US$1 miliar per tahun. Proyek tersebut akan mengisi kekosongan industri anoda baterai lithium di indonesia dan wilayah ASEAN. Selain mendukung program hilirisasi Pemerintah, proyek tersebut juga diharapkan akan dapat mendorong supply chain industri energi baru sekaligus mendukung integrasi Indonesia ke dalam rantai pasokan global bahan baterai litium sehingga dapat menjadi pemain global dalam ekosistem baterai dan kendaraan listrik.

“Kami laporkan, Bapak Presiden, bahwa Kawasan Ekonomi Khusus ini kita sudah membangun 22 Kawasan Ekonomi semacam ini, dari Aceh sampai Papua. Dan sampai semester pertama tahun ini investasinya Rp205,2 triliun, serapan tenaga kerjanya 132.227 orang,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya.

Kemenko Perekonomian menyampaikan, sejak ditetapkan pada tahun 2019, KEK Kendal telah berhasil menghadirkan 105 pelaku usaha (investor) untuk berinvestasi di kawasan. Secara kumulatif, KEK Kendal telah merealisasikan investasi sebesar Rp55 triliun, serta menyerap tenaga kerja lebih dari 49.000 orang.

Leave a reply

Iconomics