Penjualan Rumah Tinggal dan Apartemen Naik, Pendapatan Lippo Cikarang Tumbuh 43,82% pada Kuartal I-2020
PT Lippo Cikarang, Tbk (LPCK) membukukan pendapatan sebesar Rp574,38 miliar pada kuartal pertama 2020, naik 43,83% dibanding Rp399,36 miliar pada kuartal pertama 2019.
Peningkatan pendapatan ini terutama berasal dari penjualan rumah tinggal dan apartemen sebesar Rp361,7 miliar, naik 18,98% dibanding Rp304 miliar pada kuartal pertama 2019. Selain itu, LPCK mencatat penjualan tanah komersial dan ruko dan penjualan tanah industri pada kuartal pertama 2020 masing-masing sebesar Rp57 miliar dan Rp59 miliar dibandingkan dengan tidak ada pada kuartal pertama 2019 lalu.
Pendapatan juga didukung oleh peningkatan pendapatan berulang yang dihasilkan oleh divisi manajemen kota yang meningkat 6% yoy menjadi Rp83 miliar dari Rp78 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, pendapatan sewa turun 23% yoy menjadi Rp13 miliar dari Rp17 miliar pada kuartal pertama 2019, karena penyewa di Maxxbox Lippo Cikarang yang tidak melanjutkan penyewaan, terutama MSU yang memindahkan galeri pemasaran Meikarta ke Distrik 1.
Pendapatan rumah tinggal dan apartemen sebesar Rp362 miliar berkontribusi 63% dari total pendapatan sementara pendapatan dari penjualan tanah industri dan komersial sebesar Rp116 miliar, sehingga memberikan kontribusi 20% terhadap total pendapatan.
Laba kotor untuk periode kuartal pertama 2020 meningkat menjadi Rp269,5 miliar dari Rp168,5 miliar pada kuartal pertama 2019. Sedangkan laba bersih naik menjadi Rp799 miliar pada kuartal pertama 2020 naik 385% dibanding Rp165 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Laba bersih meningkat secara signifikan terutama karena pendapatan lain dari Peningkatan Nilai Wajar Investasi DINFRA USD sebesar Rp626 miliar.
“Kami akan mengantisipasi bahwa tanda penilaian pasar ini menyesuaikan kebawah pada kuartal kedua 2020 karena Rupiah telah terapresiasi dari posisi terendah pada akhir kuartal pertama 2020,” ujar Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Tbk, Simon Subiyanto dalam keterangan tertulis, yang dikutip Iconomics, Sabtu (27/6).
Perusahaan melaporkan EBITDA untuk kuartal pertama 2020 sebesar Rp203 miliar, meningkat 59% yoy dari Rp127 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Peningkatan EBITDA ini sejalan dengan peningkatan Pendapatan dan Laba Kotor.
Total aset LPCK meningkat menjadi Rp13,9 triliun dari Rp12,22 triliun pada akhir 2019. Saldo kas pada kuartal pertama 2020 adalah Rp803 miliar dari Rp523 miliar pada kuartal keempat 2019 menyusul keberhasilan peluncuran proyek Waterfront pada kuartal pertama 2020.
“Dalam waktu yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, penting bahwa kami fokus untuk mengelola arus kas kami dengan hati-hati dan mengupayakan operasi yang efisien untuk memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan kami. Kami percaya permintaan pasar akan kualitas rumah hunian dengan harga terjangkau akan tinggi mengingat populasi negara yang tinggi ditambah dengan kepemilikan rumah yang rendah. Ke depan, kami akan menghasilkan lebih banyak produk kreatif yang akan memenuhi permintaan pasar,” ujar Simon.
LPCK terus membangun reputasinya sebagai pengembang properti kawasan perkotaan dengan standar internasional untuk fasilitas. Lippo Cikarang terletak di dalam area seluas 3.250 hektar di salah satu kawasan industri terbesar di Asia Tenggara. LPCK telah berhasil membangun lebih dari 17.192 rumah dan memiliki populasi 55.128 penduduk. Di kawasan industri Lippo Cikarang, ada sekitar 574.042 orang yang bekerja setiap hari di 1.359 fasilitas manufaktur.