Penyaluran Kredit Bank Mandiri Kuartal I Mencapai Rp984,8 Triliun

0
1305

Bank Mandiri mencatat pertumbuhan kredit konsolidasian pada kisaran 9,1% secara yoy menjadi Rp984,8 triliun hingga Maret 2021. Begitu pula pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan salah satu kunci keberhasilan perseroan dalam membangkitkan kinerja pada awal tahun ini adalah dengan memperhatikan sektor unggulan di masing-masing wilayah yang masih memiliki prospek positif dan kualitas yang baik.

Bank Mandiri (hanya bank) telah melakukan penyaluran kredit hingga triwulan I 2021 mencapai Rp779,0 triliun. Kredit tersebut ditopang oleh segmen wholesale yang tumbuh tipis 0,18% YoY menjadi Rp513,9 triliun serta segmen UMKM yang tumbuh sebesar 3,22% YoY menjadi Rp92,1 triliun. Adapun rasio NPL konsolidasi berkisar pada 3,15% dan rasio pencadangan terhadap NPL lebih dari 220%.

Bank Mandiri menyebutkan beberapa sektor ekonomi yang menjadi fokus penyaluran kredit segmen wholesale antara lain sektor fast moving consumer goods (FMCG), perkebunan dan konstruksi. Sementara di sektor UMKM, outstanding portfolio KUR juga tumbuh kencang di kisaran 35,4% YoY menjadi Rp46,2 triliun, dimana Rp9,6 triliun disalurkan kepada 99.162 debitur dalam tiga bulan pertama tahun ini

Baca Juga :   WIKA Beberkan Kesiapan Masuki Semester II

“Kami melihat laju pertumbuhan ini sebagai tanda positif mulai berdenyutnya sisi permintaan dunia usaha yang perlu terus dijaga dan bahkan diperkuat agar ekonomi Indonesia segera pulih. Oleh karena itu, kami tidak akan lengah dan terus waspada dalam mengeksekusi rencana bisnis ke depan,” kata Darmawan Junaidi dalam keterangan resmi tertulis.

DPK Bank Mandiri secara konsolidasi hingga triwulan I 2021 tumbuh 25,5% YoY menjadi Rp1.181,3 triliun, dengan komposisi dana murah yang meningkat menjadi 67,60% dari sebelumnya 64,13%. DPK (hanya bank) juga mengalami peningkatan sebesar 15,6% YoY mencapai Rp947,8 triliun dengan CASA ratio sebesar 71,2%, terutama didorong oleh pertumbuhan giro yang mencapai 41,73% YoY menjadi Rp335,9 triliun.

“Keberhasilan kami memperbaiki komposisi dana murah ini juga ikut menekan biaya dana atau cost of fund YtD (bank only) menjadi hanya 1,80%, turun tajam dari 2,83% pada Maret 2020,” kata Darmawan.

Ia menyebutkan kenaikan DPK hingga menembus level Rp1.100 triliun dan kenaikan penyaluran kredit berkontribusi kepada pembentukan aset Bank Mandiri secara konsolidasi hingga mencapai Rp1.584,1 triliun, meningkat 20% secara yoy. Ia mengatakan kenaikan aset yang signifikan tersebut terutama didorong oleh keberhasilan proses merger Bank Syariah Mandiri dan dua bank syariah himbara lainnya menjadi Bank Syariah Indonesia dan menjadi entitas perusahaan anak Bank Mandiri.

Baca Juga :   Garuda Indonesia Sedang Usahakan Berangkatkan Haji ONH Plus Terakhir pada 23 Juni, Simak Alasannya

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics