
Indofarma: Strategi Turn Around Management Efektif Tingkatkan Penjualan dan Pangkas Biaya

Produksi obat di Indofarma/Dok. Indofarma
PT Indofarma Tbk dan Entitas Anak mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp1.715,59 miliar pada tahun 2020. Penjualan bersih tersebut meningkat sebesar Rp356,41 miliar atau 26,22% dibandingkan tahun 2019 yang sebesar Rp1.359,18 miliar.
Perseroan menyebut peningkatan penjualan bersih tersebut ditopang paling banyak dari penjualan segmen alat kesehatan dan obat-obatan sesuai dengan strategi Turn Around Management.
Dalam siaran pers yang dirilis, Manajemen Indofarma menyatakan dari sisi pengendalian biaya, Perseroan berhasil menekan beban pokok penjualan dari 81,58% di tahun 2019 menjadi 76,65% di tahun 2020 atau turun sebesar 4,93%. Dengan dapat ditekannya beban pokok penjualan, Perseroan mampu membukukan gross profit margin sebesar Rp400,59 miliar di tahun 2020 atau naik 60% dibandingkan dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp250,36 miliar. Perseroan juga berhasil melakukan penghematan beban penjualan dan beban administrasi umum terhadap penjualan dari 16,79% di tahun 2019 menjadi 15,58% di tahun 2020.
Perseroan juga berhasil meningkatkan kinerja, baik dari sisi pendapatan maupun dari sisi penghematan biaya sehingga mampu mendapatkan EBITDA Rp164 miliar di tahun 2020 dibandingkan EBITDA tahun 2019 sebesar Rp45 miliar atau tumbuh sebesar 364%.
Namun laba bersih perseroan tergerus. Adanya penerapan kebijakan akuntansi PSAK 71 di tahun 2020, Perseroan membukukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) sebesar Rp38,50 miliar yang berdampak terhadap tergerusnya laba bersih Perseroan sehingga Perseroan hanya membukukan laba bersih sebesar Rp30,00 juta.
Perseroan mengaku strategi perseroan dalam melakukan Turn Around Management berhasil meningkatkan kinerja penjualan dan efisiensi biaya-biaya operasional. Di lain pihak, Perseroan tetap memastikan terpenuhinya aspek kepatuhan terhadap PSAK 71.
Leave a reply
