
Pertumbuhan Ekonomi 2024 Mencapai 5,03%, Menko Airlangga Ungkap Langkah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2025

Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02% (yoy) pada kuartal IV tahun 2024. Negara peer countries seperti Singapura mengalami pertumbuhan 4,3%, Arab Saudi sebesar 4,4%, dan Malaysia sebesar 4,8%.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2024 mencapai sebesar 5,03%.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan pertumbuhan ekonomi khusus di triwulan keempat 2024, yang juga merupakan triwulan pertama di dalam pemerintahan Presiden Prabowo, ini tumbuh sebesar 5,02% (yoy) atau 0,53% (qtq).
“Angka ini menegaskan bahwa kita masuk dalam zona 5% atau 5,03 di tahun 2024,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Konferensi Pers Produk Domestik Bruto (PDB) Triwulan IV-2024 dan Full Year 2024 di Kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (05/02/2025).
Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa PDB Indonesia mengalami peningkatan. Di tahun 2024, PDB Indonesia mencapai Rp22.139 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp20.892 triliun. Lebih jauh, PDB per kapita Indonesia saat ini telah mencapai Rp78,62 juta atau setara dengan US$4.960,33.
“Sesuai dengan pola musiman pertumbuhan ekonomi di kuartal keempat, ini lebih rendah dibandingkan kuartal ketiga. Namun aktivitas ekonomi tetap kuat oleh momentum liburan baik Natal maupun Tahun Baru serta dampak dari penyelenggaraan Pilkada yang lalu. Kemudian kebijakan Nataru yang dikeluarkan Pemerintah adalah program mudik gratis, diskon harga tiket pesawat 10%, kemudian Hari Belanja Online Nasional, Program Belanja di Indonesia Aja dan Diskon di tahun 2024, dan program EPIC yang seluruhnya memberikan daya beli ataupun belanja masyarakat sebesar Rp71 triliun di bulan Desember,” ujar Menko Airlangga.
Selain itu, indikator sektor riil juga menunjukkan ketahanan ekonomi dan optimisme masyarakat, tecermin dari PMI Manufaktur yang telah kembali ke level ekspansi (Januari 2025 sebesar 51,9), Indeks Keyakinan Konsumen terus optimis dan berada di level 121,1, serta Indeks Penjualan Riil masih tumbuh positif.
Dari sisi pengeluaran, semua komponen mencatat pertumbuhan positif. Pendorong utama masih konsumsi rumah tangga dengan pertumbuhan 4,94% (FY 2024), berkontribusi 54% terhadap ekonomi Indonesia. Pertumbuhan konsumsi Pemerintah juga tumbuh tinggi seiring peningkatan realisasi APBN pada belanja pegawai dan belanja barang dan jasa.
Dari sisi lapangan usaha, seluruh sektor utama masih mencatat pertumbuhan positif, dengan lima sektor terbesar yakni industri pengolahan, perdagangan, pertanian, konstruksi, dan pertambangan mampu memberikan kontribusi 63,9% terhadap PDB 2024.
Ekonomi Indonesia secara spasial di seluruh wilayah juga tumbuh solid dengan Bali Nusra, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Papua mencatat pertumbuhan di atas rata-rata nasional. Sektor pengolahan industri barang logam masih menjadi penopang di Maluku, Papua dan Sulawesi. Sementara Bali Nusra masih mengandalkan pertumbuhan dari sektor pariwisata.
Menko Airlangga juga mengatakan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 2025, Pemerintah telah menyiapkan berbagai kebijakan pendorong ekonomi pada kuartal pertama tahun 2025, diantaranya yaitu melanjutkan program di Nataru untuk stimulus HBKN Ramadhan-Idul Fitri yang meliputi diskon harga tiket pesawat, pelaksanaan kembali HARBOLNAS 2025, program EPIC Sales 2025, BINA Diskon 2025, serta diskon tarif tol dan stabilisasi harga pangan.
“Terkait dengan peningkatan program daya saing untuk transformasi ekonomi jangka panjang, Bapak Presiden, Pak Prabowo, telah melakukan sejumlah langkah strategis, antara lain program makan bergizi gratis, program ketahanan pangan dan energi, pengendalian inflasi. Kemudian juga pembangunan kawasan industri dan Kawasan Ekonomi Khusus, revisi PP 5 untuk kemudahan perusahaan, kemudian keberlanjutan kebijakan tax holiday dan tax allowance untuk menjaga iklim investasi,” kata Menko Airlangga.
Leave a reply
