Pipa Minyak Rokan akan Tambah Pendapatan PGN Hingga US$140 Juta
Subholding gas Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) memperkirakan operasi penuh jaringan transportasi minyak Rokan di Riau akan mendongkrak pendapatan perusahaan hingga US$140 juta.
Hingga September lalu perkembangan pengerjaan proyek pipa minyak sepanjang 367 kilometer tersebut sudah mencapai 99,85% dan sudah dilakukan partial operation pada kuartal pertama 2022 lalu.
Fadjar Harianto Widodo, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PGN mengatakan tahun 2022 ini pipa trasportasi minyak ini diperkirakan memberikan kontribusi ke pendapatan Perseroan sebesar US$30 juta.
“Karena di tahun 2023 sudah full onstrem, harapannya bisa memberikan tambahan pendapatan dari Pipa Rokan sebesar US$130 sampai US$140 juta,” ujar Fadjar saat paparan publik PGN, Senin (28/11).
Sebagai gambaran, hingga September 2022, PGN membukukan pendapatan sebesar US$2,64 miliar, naik 17% dari US$2,25 miliar pada periode yang samat tahun lalu.
Achmad Muchtasyar, Direktur Infrastruktur & Teknologi PGN mengatakan proyek jaringan pipa yang melintasi koridor Minas-Duri-Dumai dan koridor Balam-Bangko-Dumai di dalam wilayah kerja (WK) Rokan PSC ini bertujuan untuk memggantikan pipa lama yang sudah tua.
“Progress proyek sampai dengan September 2022 adalah sekitar 99,85% dimana pada kuartal satu 2022 kita telah lakukan partial operation dengan volume sebear 19 ribu barel per hari. Kita harapkan full operation dapat terlaksana pada akhir kuartal empat tahun ini dengan volume sebesar 140 ribu sampai 160 ribu barel per hari,” jelas Achmad.
Jaringan pipa minyak Rokan ini merupakan milik Pertagas, salah satu anak usaha PGN. “Diharapkan dari proyek ini dapat berkontribusi pada peningkatan pendapatan Perseroan di segmen oil transportation. Perlu kami sampaikan proyek ini merupakan salah satu bentuk sinergi holding dan juga bentuk dari penguatan infrastruktur di dalam kegiatan lini bisnis dalam SHG (Sub Holding Gas),” ujar Achmad.