Soal Investasi, BPKM Hanya Kelola Sektor Riil

0
783

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan, ada 2 faktor utama yang sangat berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB). Pertama, soal konsumsi yang berkontribusi mencapai 60% terhadap PDB.

“Sementara, faktor kedua adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang merupakan indikator investasi dan biasanya bekontribusi 30% terhadap PDB,” kata Juru Bicara BKPM Tina Talisa dalam webinar “PR Outlook 2021” yang digelar The Iconomics, Jumat (5/3).

Tina mengatakan, terkait dengan investasi, maka semua perhatian akan tertuju kepada BKPM. Karena itu, ada hal yang perlu disampaikan terutama mengenai investasi yang terdiri atas 4 bagian. Pertama, investasi pemerintah; kedua investasi hulu migas; ketiga, investasi perbankan dan jasa keuangan; terakhir investasi sektor riil.

Menurut Tina, BKPM hanya mengelola jika itu terkait dengan investasi sektor riil. Sementara investasi pemerintah, perbankan dan jasa keuangan bukan menjadi wewenang BKPM. Sementara investasi sektor riil terbagi dari 2 sumber yakni penanaman modal asing (PMA) dan pennaman modal dalam negeri (PMDN).

“Untuk 2020, target realisasi investasi sektor riil berada di angka Rp 817,2 triliun. Sementara realisasinya mencapai Rp 826,3 triliun. Target tercapa, bahkan terlampaui. Ini menjadi titik terang cahaya bagi kita semua,” kata Tina lagi.

Baca Juga :   Negara Diminta Pikirkan Penerimaan Cukai di Luar dari 3 Objek BKC Ini

Yang terpenting dari investasi itu, kata Tina, adalah mampu menciptakan lapangan kerja. Sebab, investasi merupakan sebuah instrument untuk menghasilkan lapangan kerja. Karena itu, konsumsi rumah tangga yang berkontribusi 60% terhadap PDB tidak akan tercapai apabila tidak ada kepastian mendapatkan pekerjaan.

Soal penciptaan lapangan kerja ini, kata Tina, tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah. Di sinilah peran dari sektor swasta sehingga perlu investasi. Karena itu, investasi di samping menciptakan lapangan kerja yang berdampak terhadap konsumsi, juga memberikan pemasukan kepada negara lewat pajak.

Lantas seberapa banyak tenaga kerja terserap sepanjang 2020? Menurut Tina, jumlah tenaga kerja yang terserap dari 153.349 proyek investasi mencapai 1.156.361 orang.

“Sekarang investasinya pun 50,5% berada di luar Jawa. Sementara di Jawa hanya 49,5%. Ini menunjukkan pembangunan infrastruktur pemerintahan Joko Widodo periode pertama telah memberikan dampak,” kata Tina.

 

Leave a reply

Iconomics