BKPM: Investasi Singapura Tertinggi di Indonesia dan Mayoritas di Luar Jawa
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi penanaman Modal (BKPM) menyebutkan investasi Singapura senilai US$ 7,7 miliar periode Januari-Juni 2023 menjadi teratas dari 5 negara yang berinvestasi di Indonesia. Setelah itu menyusul Tiongkok dengan urutan kedua dengan nilai investasi US$ 3,8 miliar.
Selanjutnya, kata Direktur Hilirisasi Mineral dan Batu Bara Kementerian Investasi/BKPM Hasyim Daeng Barang, posisi Hongkong dengan nilai modal US$ 3,5 miliar. ” Lalu Jepang dengan US$ 2,0 miliar, dan Amerika Serikat (AS) US$ 1,6 miliar,” kata Hasyim di acara Indonesia Energy Transition Dialogue (IETD) 2023 di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (19/9).
Secara keseluruhan, kata Hasyim, total nilai investasi yang sudah terealisasi pada Januari hingga Juni 2023 sebesar Rp 678,7 triliun. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2024, pemerintah menargetkan nilai investasi yang masuk sebesar Rp 1.400 triliun.
Dilihat dari wilayah penanaman modal yang dilakukan, kata Hasyim, investasi di luar Pulau Jawa cenderung lebih banyak daripada di Pulau Jawa. Nilai investasi untuk luar Pulau Jawa sebesar Rp 354 triliun atau 52,73% dari total nilai investasi dan Pulau Jawa sebesar Rp 328,8 triliun atau 47,7%.
“Kita lihat di mana investasi ini lebih condong kepada di luar Pulau Jawa, ini menunjukkan bahwa sejak Triwulan III/2020 realisasi investasi di luar Pulau Jawa selalu lebih besar dibandingkan realisasi investasi di dalam Jawa sendiri,” ujar Hasyim.
Pencapaian nilai investasi tersebut, kata Hasyim, telah menyerap 849,181 tenaga kerja. Adapun tingkat besaran penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang berhasil dicapai senilai Rp 315,4 triliun.
“Hal ini merupakan hasil dari pembangunan infrastruktur oleh Bapak Presiden (Joko Widodo) kita yang sangat masif di luar Jawa saat periode pertama. Ini menunjukkan bahwa kita sudah tidak lagi melihat bahwa Jawa sentris, sudah menunjukkan bahwa Indonesia sentris,” katanya.