Tindaklanjuti SE BI, Artajasa Siapkan Sejumlah Langkah Persiapan Jelang Lebaran 2024

PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa) melakukan sejumlah persiapan menghadapi kepadatan transaksi di musim libur dan cuti bersama Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah. Persiapan itu sebagai langkah menindaklanjuti surat edaran Bank Indonesia (BI) tentang penyediaan infrastruktur dan layanan transaksi untuk masyarakat pada momen Lebaran.
Director Technology & Operation Artajasa Teddy Sis Herdianto mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan infrastruktur dan layanan sistem transaksi untuk menghadapi momen tersebut. Juga akan menjaga sistem keamanan agar masyarakat dapat melakukan transaksi dengan baik dan lancar.
“Artajasa sebagai sebagai penyelenggara pembayaran juga sangat terkait erat, jangan sampai apa yang kita berikan kepada pelanggan-pelanggan kita tidak terganggu, sehingga nanti ujung-ujungnya nasabah mereka (bank) terganggu dalam bertransaksi,” kata Teddy dalam acara media gathering di Shangrila Hotel, Jakarta, Senin (25/3) kemarin.
Berbagai langkah yang dilakukan Artajasa, kata Teddy, seperti melakukan pemeliharaan sistem untuk menghindari kesalahan operasional, kesiapan infrastruktur, dan menutup perubahan yang dilakukan dalam sistem terhitung mulai pada 25 Maret 2024. Juga mempersiapkan sumber daya manusia yang untuk mengantisipasi adanya gangguan dan hal-hal yang membuat transaksi nasabah terkendala.
Kesiapan tersebut, kata Teddy, masih akam berlaku meski momen libur dan cuti bersama Lebaran telah selesai. Artajasa memperkirakan kepadatan transaksi masih akan terjadi hingga masa libur selesai.
“Jadi hal-hal itu yang kita lakukan supaya layanan Artajasa tetap bisa beroperasi dengan sebaik-baiknya, yang ujung-ujungnya lebih menjaga kepuasan end customer pelanggan-pelanggan Artajasa,” ujar Teddy.
Sementara itu, Presiden Direktur Artajasa Armand Hermawan menambahkan, pihaknya berupaya memperkuat layanan sistem pembayaran melalui perluasan akses digital. Juga telah menghubungkan layanan ke 31,44 juta merchant QRIS, dan lebih dari 300 institusi di berbagai industri untuk layanan pembayaran.
“Berbekal pengalaman hampir 25 tahun melayani berbagai institusi perbankan dan keuangan untuk layanan switching, di antaranya ATM Bersama, debit GPN, QRIS, dan terkoneksi ke 98 bank, serta lebih dari 82 ribu terminal ATM,” ujar Armand.
Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics
Leave a reply Cancel reply
MOST POPULAR TAG
Most Popular
-
Dari Otoritas IKN, Agung Wicaksono Jadi Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis Pertamina, Simak Profil Singkatnya
June 14, 2025CEO Danantara Ungkap Penerimaan Dividen BUMN, Portofolio Investasi hingga Proyeksi Pendapatan 5 Tahun
June 14, 2025Uni Eropa Dirikan EU Desk di BKPM untuk Dorong Investasi UE di Indonesia
June 14, 2025Infographic
-
Kepemilikan Saham BTN di Bank Victoria Syariah
June 11, 2025 -
Harga Emas Batangan dalam Sepekan
May 19, 2025 -
Kinerja BPJS Ketenagakerjaan 2021-2023
May 17, 2025 -
Penjualan Mobil Domestik Masih Lesu Hingga April
May 14, 2025

