Visa Indonesia: Berdasarkan Hasil Survei, Penggunaan Uang Tunai Turun di 2023

Kiri ke kanan: Consumer Products & Solutions Leader Visa Indonesia Ronald Pangemanan, Presiden Direktur Visa Indonesia Riko Abdurrahman, dan Head of Corporate Communications Visa Indonesia Widyananto Sutanto/Iconomics
Hasil survei Clear M&C Saatchi soal Visa Consumer Payment Attitudes menemukan adanya peningkatan penggunaan pembayaran non-tunai sebesar 92% di kalangan masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia dinilai semakin nyaman dengan pembayaran non-tunai yang menandakan adanya pergeseran transaksi konvensional ke arah transaksi digital.
Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Riko Abdurrahman mengatakan, berdasarkan hasil survei itu, penggunaan uang tunai untuk berbelanja menurun menjadi 80% di 2023 yang sebelumnya mencapai 84% pada 2022. Pergeseran ke digital tersebut semakin terasa karena menunjukkan masyarakat Indonesia semakin banyak yang menggunakan pembayaran non-tunai dengan berbagai metode, khususnya melalui dompet digital.
“Transisi ini didorong semakin diterimanya berbagai metode pembayaran digital di berbagai jenis merchant,” kata Riko dalam media briefing Visa di Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (19/3).
Selanjutnya, kata Riko, perilaku penggunaan transaksi non-tunai didominasi generasi muda dari segmen Generasi Z sebanyak 76% dan Generasi Y sebanyak 69%. Para konsumen tersebut, telah menggunakan transaksi non-tunai selama 10 hari.
Pergeseran ini, kata Riko, sejalan dengan meningkatnya penerimaan uang non-tunai yang diperoleh pedagang atau merchant, terutama di sektor makanan dan minuman sebesar 82%, toko serba ada 82%, dan supermarket 77%. Dari hasil survei itu, Visa berkomitmen turut serta dalam memajukan pembayaran digital di Indonesia, dengan mengedepankan teknologi contactless dalam memfasilitasi pembayaran para konsumen.
Pembayaran dengan kartu contactless Visa, kata Riko, dapat diterima secara luas di seluruh dunia. Hal itu dapat terwujud karena Visa telah menyederhanakan transaksi pemegang kartu dari Indonesia di luar negeri dan memfasilitasi wisatawan asing untuk bertransaksi di Indonesia.
Fakta tersebut, kata Riko, sejalan dengan hasil survei bahwa 81% konsumen Indonesia telah menggunakan layanan perbankan digital. Lalu, terdapat kepuasan yang hampir merata di antara pengguna perbankan digital, khususnya rekening bank 80% dan kartu debit 47% yang muncul sebagai produk yang paling banyak didapatkan melalui layanan digital.
“Berkomitmen untuk terus meningkatkan inovasi digital dalam ekosistem pembayaran, bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mengurangi kesenjangan inklusi keuangan dan menghadirkan teknologi global terpercaya,” ujar Riko.
Sebagai informasi, survei dilakukan pada periode Oktober-November 2023 dengan jumlah responden sebanyak 1.000 yang tersebar di berbagai kota dan wilayah di Indonesia. Responden terdiri dari laki-laki dan perempuan yang berusia 18 hingga 65 tahun, dengan pendapatan pribadi sebesar Rp 3 juta ke atas per bulan.