Adaptasi Kebiasaan Baru Mal dengan Memperkuat Digitalisasi

0
683
Reporter: Arif Hatta

Covid-19 menjadi tantangan besar bagi para pebisnis di seluruh dunia. Semua sektor usaha mengalami tekanan yang signifikan, tak terkecuali mal. Mal salah satu bisnis yang sangat terpukul. Tidak sedikit mal yang kembang kempis mengikuti pasang surut wabah Covid-19 yang disertai dengan kebijakan gas-rem dari pemerintah.

Oleh karena itu, adaptasi dengan perubahan akibat pandemi Covid-19 menjadi kunci penting bagi para pebisnis. Demikian pula dengan adopsi teknologi digital pada bisnis sudah menjadi hal yang wajib.

Di masa pandemi Covid-19, AEON Mall menjadi salah satu mal yang optimistis mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Bagaimana tidak, pandemi tak menyurutkannya untuk berekspansi. Pada November 2021, AEON Mall justru membuka mal barunya di Tanjung Barat, Jakarta Selatan. AEON Mall Tanjung Barat ini adalah mal keempat, setelah AEON Mall BSD City, Garden City dan Sentul City.

AEON Mall tentunya melakukan sejumlah adaptasi dan kebijakan untuk tetap kompetitif di masa pandemi ini. Presiden Direktur AEON Mall Indonesia Daisuke Isobe menceritakan langkah yang dilakukan antara lain memberikan pengurangan atau pengecualian sewa kepada mitra atau tenan. Tentunya langkah ini menjadi bagian dari dukungan pengelola mal kepada penyewa yang menghadapi himpitan. Tak kalah penting, pemberlakukan persyaratan dan protokol yang telah ditetapkan pemerintah menjadi pegangan AEON Mall untuk mengoperasikan mal di saat telah dilakukannya pelonggaran.

Baca Juga :   Kemendes PDTT Fokus Kembangkan Kelembagaan Ekonomi di Desa

Saat event NEC Visionary Day Asean 2022 belum lama ini, Daisuke Isobe menyampaikan bahwa pihaknya juga memaksimalkan protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran Covid-19 dengan memanfaatkan teknologi terkini untuk menciptakan pengalaman berbelanja yang nyaman dan lancar. AEON Mall antara lain menyediakan aplikasi AEON MALL MOBILE. Melalui aplikasi ini, pengunjung dapat memesan makanan, menggunakan e-voucher dan mengakses layanan berbasis lokasi di seluruh AEON Mall di Indonesia.

“Kami juga memahami bahwa keselamatan dan keamanan yang tinggi adalah faktor kunci untuk membuat food court nyaman dan menyenangkan bagi semua orang. Itu sebabnya kami memutuskan untuk memberikan proses pemesanan makanan online yang canggih dan menerapkan solusi aplikasi seluler berbasis AI (artificial intelligence) baru untuk AEON Mall Indonesia,” kata Isobe.

Ia juga mengklaim AEON Mall telah menetapkan standar tinggi untuk operasi, proses bisnis, dan sistem TI-nya.

Dalam kacamata perusahaan teknologi, transformasi digital yang dilakukan oleh AEON Mall sudah barang tentu pilihan yang sangat rasional. Presiden Direktur NEC Indonesia Joji Yamamoto mengatakan seiring perubahan masyarakat akibat Covid-19, banyak organisasi mengadopsi teknologi baru untuk memfasilitasi new normal, dan mengharapkan anggaran TI meningkat meskipun ada pandemi.

Baca Juga :   Agung Podomoro Land: Dari Rugi Komprehensif Rp545,7 Miliar Bergeser Menjadi Laba Sebesar Rp2,07 Triliun

Yamamoto mengatakan hal tersebut jelas membutuhkan teknologi baru termasuk solusi jarak jauh, transparan, tanpa kontak, dan otomatis. Dengan demikian mal tetap beroperasi, karena bagaimanapun harus mengubah sistem dan prosesnya agar selaras dengan pedoman yang diberikan oleh pemerintah.

“Mal yang baru dibuka juga perlu menyeimbangkan keinginan konsumen untuk interaksi sosial dengan kebutuhan mereka terhadap pengalaman berbelanja yang aman dan mudah. Fokus pada keselamatan, kebersihan, dan lingkungan tanpa kontak akan menjadi masa depan ritel,” ucap Yamamoto.

Presiden Direktur NEC Indonesia menceritakan solusi Passer Counting NEC dapat membantu AEON Mall Indonesia untuk menghitung dan memantau fluktuasi total pengunjung secara real-time. Ratusan sensor Passer Counting dipasang di seluruh area AEON Mall dari pintu masuk hingga gerbang keluar dan mengelilingi area ritel dan non-ritel untuk memberikan data aktual jumlah orang yang masuk dan keluar sehingga dapat membantu AEON mengawasi kapasitas mal saat ini.

“Dengan menggunakan informasi ini, diharapkan tenant AEON dapat memiliki informasi yang cukup dan mendalam tentang lalu lintas dan perilaku pengunjung di dalam area mal AEON,” katanya.

Baca Juga :   Siloam: Tren Digitalisasi Layanan Kesehatan Berkembang Pesat Secara Global

Selain itu, menyambung mengenai pemesanan di AEON Mall, teknologi Integrated Electronic Money System dan POS yang diadopsi juga mampu melakukan identifikasi dan verifikasi pesanan hanya dalam satu detik. Joji menjelaskan informasi pesanan pelanggan yang ditangkap oleh sistem secara otomatis diunggah ke sistem pemesanan AEON Mall Indonesia secara real-time sehingga menghilangkan kesalahan terkait dan penundaan yang timbul dari proses sebelumnya.

NEC juga menyediakan solusi total CRM (Customer Relationship Management) untuk manajemen poin loyalitas, jadwal kampanye promosi, perilaku pengunjung, dan banyak lagi yang akan menjadi layanan manfaat nilai tambah dari AEON kepada para tenant untuk meningkatkan bisnis ritel mereka.

Isobe melihat adopsi teknologi yang dilakukannya dengan menggandeng NEC telah memberikan pengalaman berbelanja yang tidak hanya menyenangkan tapi juga aman bagi pelanggan. Ia melihat solusi ini membantu pihaknya untuk mempercepat kesiapannya menyambut masa depan pusat perbelanjaan/mal yang berkelanjutan.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics