Beras dan Tarif Transportasi Jadi Peyumbang Deflasi Mei, Waspadai Kenaikan Harga Bawang Merah

0
54

Badan Pusat Statisik [BPS] mengumumkan terjadi deflasi pada Mei 2024, terutama disebabkan oleh penurunan harga beras serta tarif transportasi pasca lebaran. Namun, melanjutkan tren bulan sebelumnya, harga bawang merah dan cabe merah masih terus naik.

Amalia A.Widyasanti, Pelaksan Tugas [Plt] Kepal BPS, dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (3/6) menyampaikan pada Mei 2024, terjadi deflasi sebesar 0,03% secara bulanan atau terjadi penurunan indeks harga konsumen dari 106,40 pada April 2024 menjadi 106,37 pada Mei 2024.

Sementara itu, secara year on year atau tahunan, terjadi inflasi sebesar 2,84% dan secara tahun kalender atau year to date terjadi inflasi sebesar 1,16%.

“Deflasi bulan Mei 2024 ini merupakan deflasi pertama setelah deflasi terakhir kali terjadi pada Agustus 2023,” ujar Amalia.

Amali menjelaskan, deflsi Mei ini utamanya didorong oleh komoditas beras. Pada Mei 2024, beras kembali mengalami deflasi sebesar 3,59% dan memberikan andil deflasi sebesar 0,15%.

“Meskipun produksi beras mulai menurun, deflasi komoditas beras masih terjadi karena stok beras yang tersedia masih memadai. Secara umum 29 provinsi mengalami deflasi beras, satu provinsi stabil, dan 8 provinsi mengalami inflasi beras,” ujarnya.

Baca Juga :   Tren Kunjungan Wisman Membaik pada Bulan November 2020

Kelompok lainnya yang juga berkontribusi pada deflasi bulan Mei 2024 adalah transportasi. Seperti pada momen pasca lebaran di tahun-tahun sebelumnya, kata dia, kelompok transportasi kembali mengalami penuruna harga pada Mei 2024 setelah mengalami kenaikan harga pada momen lebaran pada bulan sebelumnya.

“Kelompok transportasi menjadi penyumbang andil deflasi kedua terbesar pada Mei 2024 yang disebabkan oleh penurunan harga komoditas tarif angkutan antarkota, tarif angkutan udara dan tarif kereta api,” ujarnya.

Tarif angkutan antarkota memberikan andil deflasi sebesar 0,03%, tarif angkutan udara sebesar 0,02% dan tarif kereta api sebesar sebesar 0,01%.

“Tarif angkutan antarkota dan tarif kereta api pada Mei 2024 ini mengalami deflasi terdalam sejak Januari 2021,” ujarnya.

Meski secara umum terjadi deflasi, ada beberapa komoditas yang mengalami inflasi pada Mei 2024.

Amalia menyampaikan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya menjadi kelompok penyumbang inflasi terbesar yaitu 0,87% dengan andil 0,05%.

“Komoditas utama yang menjadi penyumbang andil inflasi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya adalah komoditas emas perhiasan. Komoditas emas perhiasan terus mengalami inflasi sejak September 2023,” ujarnya.

Baca Juga :   Inflasi Mei 2020 Hanya 0,07%, Ini Penyebabnya

Selain emas, komoditas pangan penting juga masih mengalami gejolak harga. Amalia mengatakan, bawang merah dan cabe merah menjadi komoditas penyumbang inflasi di tengah deflasi pada Mei 2024.

Tingkat inflasi bawang merah mencapai 8,15% dan cabe merah sebesar 11,49%, dengan andil terhadap inflasi masing-masing 0,05%.

“Komditas bawang merah mengalami inflasi dalam tiga bulan terakhir yang disebabkan antara lain karena gagal panen di daerah sentra,” ujarnya.

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics