Coca-Cola Amatil Indonesia Investasikan Rp87 Miliar Solar Panel, Pemerintah Dorong JCM

0
555

Pemerintah mendukung penuh program Joint Credit Mechanism (JCM) melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan lembaga lainnya. JCM merupakan inisiatif pembangunan rendah karbon di Indonesia dengan mendorong keterlibatan pihak swasta.

“Pemerintah telah berkomitmen menargetkan proporsi penggunaan energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025, dan tentunya akan ditingkatkan setiap tahunnya,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan pidatonya dalam Inaugurasi Atap Solar Panel Pabrik Coca-Cola Amatil di Cibitung, Kabupaten Bekasi (30/09/2020).

JCM menjadi role model rencana pembentukan pasar karbon sukarela yang pertama di Indonesia. Para pelaku usaha yang telah melaksanakan program ini juga telah mencatatkan keberhasilan pengembangan pasar. Mereka menyatakan bahwa program tersebut memberikan dampak positif bagi pengembangan bisnisnya.

Coca-Cola Amatil Indonesia melakukan investasi senilai Rp87 miliar untuk membangun 5 atap solar panel pada fasilitas pabrik di Cibitung.

Menurut Menko Airlangga, pembangunan atap panel solar ini dapat mengurangi emisi gas kaca sebesar 314 juta ton. Ini sama saja dengan penghematan 7.000 kendaraan yang dikendarai selama satu tahun.

Baca Juga :   National Logistics Ecosystem Terbukti Berdampak pada Efisiensi Waktu dan Hemat Biaya

Menko Perekonomian menyatakan bahwa atap solar panel tersebut merupakan instalasi solar panel pada fasilitas manufaktur terbesar di ASEAN, nomor 2 di Asia Pasifik, dan nomor 4 di dunia. Ia berharap apa yang dilakukan di Cibitung ini dapat dilanjutkan di pabrik maupun daerah lain. Indonesia dapat menjadi nomor 1 di Asia Pasifik jika kegiatan tersebut terus dilakukan.

“Kami mengapresiasi kegiatan ini. Green economy merupakan gagasan yang senantiasa didukung oleh Pemerintah,” ujar Airlangga.

Leave a reply

Iconomics