ID FOOD Jalin Kerja Sama Distribusi Pangan dengan Pelni

0
47

PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/ID FOOD menggandeng BUMN transportasi  PT Pelni untuk meningkatkan keterhubungan antara daerah produsen pangan dan daerah konsumsi, termasuk diantaranya untuk meningkatkan pemerataan distribusi pangan hingga ke daerah-daerah terluar. 

Kerja sama ini dinilai sangat potensial, karena Pelni memiliki armada kapal yang banyak dan dengan rute yang tersebar di seluruh Indonesia, khususnya rute kapal perintis dan tol laut.

Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD Sis Apik Wijayanto menjelaskan langkah penguatan pangan harus didukung pengelolaan logistik yang baik, melalui pengaturan persediaan, pergudangan, dan kesiapan sarana transportasi atau pengiriman yang efektif dan efisien.

Menurutnya, aktivitas logistik sangat krusial dalam tata kelola pangan karena menjadi salah satu variable yang turut membentuk harga komoditas. Berdasarkan survey Bank Dunia di tahun 2024, biaya logistik Indonesia berada di kisaran 24% untuk proses dari hulu hingga hilir.

“Penataan logistik yang baik dapat berdampak signifikan bagi stabilisasi pasokan dan harga pangan secara merata di seluruh Indonesia. Untuk itu, ID FOOD kini fokus memperkuat lini bisnis logistik dan distribusi melalui kolaborasi dan inovasi,” ujarnya dalam keteranga pers yang dikutip Rabu (4/9).

Baca Juga :   Menko Airlangga Soroti Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan untuk Penguatan Pangan

Menurut Sis Apik, langkah awal untuk memperkuat logistik pangan dilakukan dengan menggandeng BUMN di bidang transportasi dan pengangkutan, khususnya yang bergerak di angkutan pelabuhan dan pelayaran. 

“Penguatan logistik pangan harus dimulai dengan mendekatkan aktivitas produksi pangan dengan aktivitas pengangkutan yang dijalankan BUMN di bidang transportasi. Untuk mewujudkan ini ID FOOD telah menyepakati kolaborasi dengan PT Pelni melalui sinergi pengangkutan logistik,” jelasnya.

Fokus kerja sama ID FOOD dan Pelni, jelasnya adalah peningkatan distribusi dan pengangkutan logistik, terutama untuk komoditas unggulan ID FOOD seperti gula, garam, dan komoditas lainnya. Pelni dapat menjadi mitra strategis ID FOOD dalam mendistribusikan berbagai komoditas pangan ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah-daerah terpencil.

Saat ini lini bisnis terbesar ID FOOD adalah industri gula dengan total produksi tahun 2023 sebesar 263 ribu ton dan target tahun 2024 sebesar 296 ribu ton atau mencakup 10% pangsa pasar nasional. Diharapkan kerja sama ini dapat membantu peningkatan distribusi gula ke seluruh daerah, mengingat pabrik gula di Indonesia saat ini banyak terkonsentrasi di pulau Jawa.

Baca Juga :   Arsjad Rasjid Ingatkan Asia Tenggara Tak Lepas dari Risiko Krisis Pangan

“Agar komoditas gula tidak hanya terkonsentrasi di sentra produksi, maka perlu dukungan logistik yang kuat, sehingga langkah ini dapat membantu stabilisasi pasokan dan harga gula nasional,” sebutnya.  

Selain gula, Sis Apik menyebutkan ID FOOD juga akan menggenjot pendistribusian dan penjualan komoditas garam konsumsi. 

“Kerja sama dengan Pelni ini juga akan kita optimalkan untuk meningkatkan distribusi garam secara nasional. Melalui konektivitas yang baik antara daerah produksi dan konsumsi, maka stabilitas harga garam di tingkat konsumen dan produsen dapat lebih terjaga. Hal ini meminimalisir kerugian atau jatuhnya harga beli di tingkat produsen (petani garam) khususnya di saat musim panen tiba,” ungkapnya.

Saat ini ID FOOD menjadi salah satu perusahaan produsen dan pemasok garam konsumsi terbesar di Indonesia melalui anak perusahaannya yaitu PT Garam yang berlokasi di Sumenep, Madura. Pada tahun 2023 ID FOOD memproduksi garam konsumsi sebanyak 319 ribu ton atau naik sebesar 392% dibandingkan tahun 2022 sebesar 65 ribu ton. Sedangkan realisasi produksi garam olahan sebesar 55 ribu ton, naik 36% dari tahun 2022 sebesar 40 ribu ton.

Baca Juga :   Pemerintah Dorong Korporasi Petani dan Nelayan untuk Penguatan Ketahanan Pangan

“Proses peningkatan distribusi dan logistik pangan ini selanjutnya akan diintegrasikan dengan cabang-cabang distribusi ID FOOD yang tersebar di lebih dari 80 titik di seluruh Indonesia. Sehingga ini akan jadi win-win solution, kita jadi lebih mudah mendapatkan moda angkutan distribusi dan sarana untuk penyaluran komoditas,” tuturnya.

Selain terkait pengangkutan komoditas pangan, Sis Apik menambahkan, kerja sama ini juga akan meliputi optimalisasi aset perusahaan, seperti fasilitas pergudangan yang berada di lokasi strategis sebagai sarana penyimpanan logistik. “Kita telah lakukan survey dan inventarisasi, ID FOOD memiliki banyak gudang dan fasilitas logistik seperti cold storage di wilayah Jakarta yang dapat dioptimalkan untuk mendukung distribusi logistik Pelni sehingga lebih efisien,” ucapnya.

Selanjutnya, ia juga berharap dengan kerja sama ini, ID FOOD dapat turut memasok kebutuhan pangan bagi kegiatan operasional Pelni, khususnya penyediaan pangan bagi penumpang di kapal Pelni. 

“Kita ketahui aktivitas operasional Pelni dalam mengangkut penumpang dan menghubungkan antar pulau sangat massif, sehingga dibutuhkan pasokan bahan pangan dengan volume yang besar dan berkualitas. Terkait kebutuhan ini ID FOOD siap memberikan dukungan,” ungkap Sis Apik.

Leave a reply

Iconomics