Kementerian Investasi Targetkan Investasi Rp 1.650 T di 2024

0
23
Reporter: Rommy Yudhistira

Kementerian Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan investasi mencapai Rp 1.650 triliun pada 2024. Target diumumkan setelah melihat kondisi politik pasca-Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, meski belum ada pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), peta perpolitikan Indonesia ke depan sudah bisa terlihat. Berdasarkan itu, Kementerian Investasi/BKPM sudah bisa merencanakan untuk mencapai target investasi tersebut.

Di sisi lain, kata Bahlil, target investasi tersebut menjadi salah satu syarat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di atas 5%. “Semoga apa yang diputuskan KPU bisa hanya sekali putaran. Karena kita melihat perbedaan jauh sekali, tapi kita tunggu hasil putusan dari KPU. Kami berani untuk kemudian melakukan formulasi,” kata Bahlil dalam keterangan resminya di Kantor Kementerian Investasi, Jakarta, Senin (18/3).

Untuk penanaman modal asing (PMA), kata Bahlil, Kementerian Investasi menargetkan minimal di angka 52%. Target tersebut sudah mempertimbangkan perkembangan ekonomi global, dan kondisi geopolitik saat ini.

“PMA ke depan itu harus tetap di angka 52%, sekalipun ekonomi global belum pulih secara total. Karena perkembangan geopolitik sekarang masih belum stabil. Terutama terjadi ketegangan di Timur Tengah, dan kemudian Ukraina sama Rusia juga belum ada tanda-tanda pemulihan,” ujar Bahlil.

Baca Juga :   Pemilu Serentak Ditetapkan pada Februari dan November 2024

Dari dalam negeri, kata Bahlil, pemerintah akan melanjutkan program hilirisasi yang lebih baik, dan terukur, khususnya di sektor-sektor komoditas pertambangan, minyak bumi, serta gas. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan pendapatan per kapita di atas US$ 5.300.

“Dan kita targetkan di tahun ini bisa kurang lebih US$ 5.500 hingga US$ 6.000. Supaya di tahun 2030-2035 untuk menjadi Indonesia emas pendapatan per kapita di atas US$ 10.000,” ujar Bahlil.

Masih kata Bahlil, Kementerian Investasi fokus terhadap sumber penanaman modal yang berasal dari program hilirisasi. Beberapa komditas unggulan diproyeksikan menjadi daya tarik bagi para investor dalam negeri dan luar negeri.

“Kemudian yang menjadi fokus kita untuk hilirisasi pada sumber daya alam yang menjadi unggulan Indonesia dibandingkan negara lain seperti nikel, bauksit, timah, tembaga, emas/ Dan untuk hilirisasi minyak dan gas, kita akan hilirisasi ke depan untuk mengelola gas menjadi pupuk, gas menjadi LPG, dan gas akan menjadi methanol, dan ethanol,” ujar Bahlil.

Baca Juga :   Perindo Tetap Genjot Pendapatan Walau Corona Sedang Mewabah

Leave a reply

Iconomics