Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat Menjadi Rp66,9 Triliun pada 2023

0
21

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only (diaudit) sebesar Rp66,9 triliun pada tahun 2023. Nilai tersebut tumbuh sebesar 9% secara year on year (yoy).

Direktur Utama Bank Muamalat Indra Falatehan mengatakan, pertumbuhan aset Bank Muamalat tersebut ditopang oleh peningkatan pembiayaan sebesar 19% (yoy) menjadi Rp22,5 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat sebesar 3% (yoy) menjadi Rp47,6 triliun, dimana dana murah atau Current Account and Saving Account (CASA) meningkat sebesar 8,5% (yoy) menjadi Rp23,7 triliun.

“Meskipun sepanjang 2023 terdapat potensi risiko perlambatan ekonomi dan ketidakpastian pasar keuangan global, alhamdulillah Bank Muamalat dapat mencatatkan kinerja yang positif. Hal tersebut ditandai dengan tetap tumbuhnya aset, pembiayaan dan Dana Pihak Ketiga (DPK). Adapun laba sebelum pajak tercatat sebesar Rp14,1 miliar,” katanya.

Per 31 Desember 2023, lanjut Indra, total modal Bank Muamalat tercatat sebesar Rp7,0 triliun dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 29,42%, berada jauh di atas ambang batas ketentuan regulator. Adapun kualitas pembiayaan juga positif dengan rasio Non Performance Financing (NPF) net turun dari 0,86% menjadi 0,66% per 31 Desember 2023.

Baca Juga :   Bank Muamalat Dorong Pertumbuhan Pembiayaan Properti dengan Program KPR Hijrah Baitullah

“Kami akan berupaya untuk meningkatkan profitabilitas pada tahun ini, salah satunya dengan mengurangi beban margin melalui penghimpunan dana murah. Kami terus memaksimalkan akuisisi dana murah melalui kanal-kanal digital yaitu aplikasi mobile banking Muamalat DIN dan layanan internet banking Madina,” ujarnya.

Untuk memacu pertumbuhan dana murah, Bank Muamalat mendorong peningkatan pembukaan rekening secara online melalui fitur digital customer on board.  Pembukaan rekening secara online via Muamalat DIN telah mencapai rata-rata 350 rekening per hari atau meningkat lebih dari tiga kali lipat.

Muamalat DIN telah digunakan oleh lebih dari setengah juta pengguna aktif. Saat ini Muamalat DIN telah memiliki 198 fitur sejak pertama kali diluncurkan pada November 2019, dengan jumlah transaksi mencapai sekitar 56,7 juta dan volume transaksi mencapai lebih dari Rp76 triliun hingga akhir 2023.

Adapun pengguna Madina secara keseluruhan meningkat sebesar 18% secara (yoy) atau bertambah lebih dari 1.500 pengguna. Selain itu, layanan Virtual Account (VA) yang terintegrasi dengan Madina juga turut meningkat. Jumlah frekuensi transaksi VA Bank Muamalat naik 12% (yoy) menjadi lebih dari 3,5 juta transaksi.

Baca Juga :   Manajemen BTN Angkat Bicara Soal Target Merger BTN Syariah dan Muamalat Selesai Sebelum Oktober

Untuk memberikan customer experience yang prima, Bank Muamalat juga terus mengembangkan jaringan kantornya. Per 31 Desember 2023, Bank Muamalat memiliki 239 jaringan kantor yang terdiri dari 80 Kantor Cabang Utama (KCU), 155 Kantor Cabang Pembantu (KCP), yang tersebar di 36 propinsi di Indonesia dan 1 kantor cabang di Kuala Lumpur, Malaysia.

Fokus pada segmen ritel

Pada 2024, Bank Muamalat akan melanjutkan strategi business refocusing dengan fokus pada segmen ritel konsumer. Segmen tersebut dinilai lebih sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh pionir bank syariah di Tanah Air ini. Bank Muamalat akan fokus pada nasabah ritel di beberapa segmen utama yaitu segmen bisnis haji dan umrah, pensiunan, enterprise/korporasi, rumah sakit, pendidikan dan Aparatur Sipil Negara (ASN).

Terkait segmen ASN, Bank Muamalat telah resmi ditunjuk sebagai Bank Penyalur Gaji (BPG) berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Nomor 50 tanggal 16 Juni 2023. Dengan penunjukan ini, Bank Muamalat dapat menjalin kerja sama serta memberikan layanan penyaluran gaji dan fasilitas perbankan bagi ASN di lingkup instansi milik negara.

Baca Juga :   Jemaah Haji Pemegang Kartu Shar-E Debit Muamalat Dapat Bertransaksi di Tanah Suci

Guna mendukung strategi business refocusing, Bank Muamalat meningkatkan semua aspek layanan, mulai dari proses pengajuan pembiayaan yang mudah, Service Level Agreement (SLA) yang cepat dan margin yang menarik. Menurut Indra, pengembangan produk dan perbaikan proses menjadi kunci terciptanya keunggulan kompetitif untuk menunjang pertumbuhan bisnis di Bank Muamalat.

Leave a reply

Iconomics