Pemerintahan Prabowo-Gibran Kelak Berencana Rombak Kementerian BUMN
Pemerintahan baru di bawah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nanti beremcana merombak Kementerian BUMN. Presiden terpilih disebut akan melakukan transformasi terhadap BUMN.
Meski demikian, ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Burhanuddin Abdullah belum menjelaskan secara konkret atas rencana tersebut. “Semacam transformasi kelembagaan,” kata Burhanuddin saat ditemui di acara UOB Indonesia Economic Outlook 2025 di Kempinski, Jakarta, Rabu (25/9).
Karena itu, kata Burhanuddin, pihaknya meminta masyarakat menunggu hal tersebut hingga pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada bulan depan. “Kita terus bekerja, kita lihat bagaimana, itu ditunggu saja itu tinggal 20 hari pasti ada pengumuman tentang itu. Kita bekerja terus,” ujar Burhanuddin.
Burhanuddin mengatakan, Prabowo-Gibran memprioritaskan program-program yang berkaitan dengan pangan, energi, dan berbagai macam masalah kemiskinan masyarakat.
“Kita ingin langkah-langkah intensifikasi dan ekstensifikasi akan dilakukan setelah dilantik. Kemudian masalah yang berkaitan dengan macam-macam, perbaikan sekolah, renovasi rumah di desa, 25 rumah per desa. Jadi dari 84.000 desa kira-kira Rp 2 juta sekian per rumah,” ujar Burhanuddin lagi.
Selain itu, kata Burhanuddin, pemerintah baru nanti berupaya mensejahterakan masyarakat menengah ke bawah melalui program makan bergizi gratis. Harapannya, jika seluruh program prioritas tersebut dijalankan, akan mengurangi tingkat kemiskinan ekstrem di Indonesia.
“Karena katakanlah kalau 1 keluarga punya 2 anak, 1 hari dapat Rp 30 ribu dengan 2 anak itu, berarti 1 bulan sudah Rp 900 ribu, atau mungkin Rp 600 ribu 20 hari per bulan, itu sudah tambahan income bagi keluarga itu yang menghapuskan dia dari keberadaan dia dalam kemiskinan ekstrem,” tambah Burhanuddin.
Masih kata Burhanuddin, seluruh program kesejahteraan sosial yang sudah berjalan pada pemerintahan Presiden Joko Widodo akan diteruskan dengan penambahan program prioritas lainnya.
“Berbagai subsidi masih diteruskan, fokusnya adalah pangan, energi, dan berbagai masalah kemiskinan di masyarakat kita,” katanya.