Perhumas Sebut 2 Kunci Sukses Menjadi Insan PR, Apa Saja?
Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) memberikan beberapa wawasan bagi praktisi public relation (PR) agar semakin berkembang dan sukses di masa mendatang. Untuk itu, insan PR perlu menguasai 2 hal penting yaitu flexibility dan adaptability.
Kedua hal ini, kata Wakil Ketua Umum Bidang Komunikasi dan Kehumasan Perhumas Hery Kurniawan, menjadi kunci menyukseskan PR di masa depan. Kemudian, seorang PR juga perlu menguasai kemajuan teknologi karena transformasi digital menjadi sesuatu yang tidak bisa terlepaskan dari kehidupan sehari-hari.
“Sekarang ini juga komunikasi itu gampang didapat dan juga mudah dijangkau siapa pun dan tersebar dengan cepat,” kata Hery saat menjadi pembicara dalam workshop “The Iconomics Indonesia Public Relations Summit 2023”, di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (3/8) kemarin.
Hery mengatakan, insan PR harus memiliki hubungan yang baik dengan pemasaran di perusahaan dan organisasi. PR dinilai tidak bisa berdiri sendiri dan perlu sejalan dengan para stakeholders.
Sesuai pengalaman yang dijalankannya, kata Hery, pihaknya baik dalam berbagai tahapan program maupun implementasi suatu strategi selalu melibatkan tim pemasaran untuk berkomunikasi. Seorang PR harus dapat mengukur segala sesuatu yang dikeluarkan oleh organisasi dan perusahaan dengan data yang akurat dan terpercaya.
Komunikasi yang digunakan untuk suatu tujuan, kata Hery, menjadi hal yang tidak kalah penting, khususnya dalam mengantisipasi dan mengatasi isu tetap yang berhubungan dengan reputasi organisasi/perusahaan. “Tentunya untuk internal kita juga tidak lupa employee education. Bahwa kekuatan komunikasi di internal itu dibutuhkan dalam membangun perusahaan,” ujar Hery.
Masih kata Hery, Perhumas punya 5 rekomendasi strategis yang diputuskan dalam Konvensi Humas Indonesia pada akhir Desember 2022. Pertama, peran insan kehumasan yang menjadi mitra strategis di setiap institusi baik internal maupun eksternal untuk mencapai tujuan organisasi dengan menguasai 5 hal fundamental yaitu strategic planning, strategic campaign, strategic media, crisis communication, dan keterampilan dalam melakukan evaluation and measurement.
Kedua, kompetensi, insan kehumasan harus memiliki kompetensi untuk membangun diplomasi public dengan kemampuan soft power ketika berinteraksi dengan public global; membangun komunikasi berkelanjutan sesuai dengan SDGs dan lebih kreatif merancang program berbasis environment social governance (ESG), memperhatikan unsur diversity, equity and inclusion (DEI) dengan memanfaatkan teknologi; menguatkan semangat kolaborasi.
Ketiga, kapabilitas, memperkuat, kapabilitas dengan sertifikasi dan akreditasi kehumasan. Keempat, karakter, jujur beretika, terpercaya, kolaboratif, kompetisi positif, kreatif dan empati. Kelima, narasi, membangun narasi-narasi positif Indonesia bicara baik dan mempersiapkan pemimpin masa depan yang memiliki kompetensi sesuai dengan tantangan zaman.