Tumbuh 1,14%, BRI Cetak Laba Bersih Rp29,9 Triliun pada Semester I-2024

0
42

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan jajaran anak usahanya membukukan laba bersih sebesar Rp29,9 triliun sepanjang semester I-2024, naik 1,14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year on year (yoy).

“Kinerja positif BRI Group tersebut tak lepas dari pertumbuhan penyaluran kredit dan juga penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh double digit,” ujar Direktur Utama BRI, Sunarso dalam konferensi pers secara daring, Kamis (25/7).

Sunarso menyampaikan, hingga akhir Juni 2024, BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.336,78 triliun atau tumbuh 11,2% yoy.

Dari penyaluran kredit tersebut, segemen UMKM masih mendominasi, dengan porsinya sebesar 81,96% dari total kredit atau sebesar Rp1.095,64 triliun.

Penyaluran kredit yang tumbuh 11,2% yoy ini mengerek aset BRI sebesar 9,54% yoy menjadi sebesar Rp1.977,37 triliun.

Sunarso mengatakan, pertumbuhan kredit BRI diikuti dengan penyaluran kredit yang selektif dan pruden sehingga mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkan. Rasio Loan at Risk tercatat membaik, dari semula 14,94% pada akhir Juni 2023 menjadi 12% pada akhir Juni  2024.

Baca Juga :   Tahun 2022, Laba Bersih BRI Rp51,4 Triliun, Naik 67,15%

Sementara itu rasio kredit bermasalah atau NPL terjaga di kisaran 3,05%, dengan rasio pencadangan NPL sebesar 211,6% atau dua kali lipat dari kredit bermasalah.

Menurut Sunarso, tingkat NPL 3% tersebut terbilang baik untuk bank dengan porsi penyaluran kredit yang didominasi segmen UMKM.

“NPL di kisaran 3% ini menunjukkan BRI mampu menjaga kualitas kreditnya dengan baik melalui penerapan prinsip-prinsip risk management yang baik, karena main di UMKM dalam situasi seperti saat ini adalah tidak mudah. Saya katakan tidak mudah dan penuh tantangan,” ujarnya.

Di sisi liabilitas, penghimpunan dana pihak ketiga [DPK] BRI hingga akhir Juni 2024 tumbuh 11,61% mencapai Rp1.389,66 triliun. DPK ini, kata Sunarso, didominasi oleh giro dan tabaungan atau dana murah (CASA) yang tumbuh 7,66% yoy. Porsi dana murah BRI mencapai Rp877,9 triliun atau 63,17% dari total DPK.

Menurut dia, pencapaian dana murah tersebut didukung oleh konsep hybrid bank yang menggabungkan layanan perbankan konvensional dan perbankan digital, yang diimplementasikan melalui agen BRILink dan super aplikasi BRImo.

Baca Juga :   BRI Kembali Dinobatkan Sebagai Perusahaan Terbesar di Indonesia versi Forbes The Global 2000

“Agen BRILink terbukti mampu menjawab karakteristik nasabah mikro yang saat ini memiliki peranan yang sangat penting dalam roda perekonomian serta kehidupan masyarakat,” ujarnya.

Sampai Juni 2024, BRI telah memiliki 993.000 agen BRILink yang tersebar di lebih dari 61.000 desa di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut telah mengkover lebih dari 80% dari total desa di Indonesia, dengan volume transaksi melalui agen BRILink selama 6 bulan 2024 telah mencapai Rp767 triliun atau tumbuh 13,6% yoy.

BRI juga memiliki super app BRImo sebabagai salah satu strategi transformasi digital untuk memberikan berbagai kemudahan masyarakat untuk bertransaksi.

Sampai Juni 2024, BRImo telah digunakan oleh lebih dari 35,2 juta pengguna aktif dan berhasil mencatatkan 2,01 miliar transaksi keuangan dengan volume transaksi mencapai Rp2.574 triliun atau tumbuh 35,8% yoy.

Selain pertumbuhan yang berkualitas, kata Sunarso, BRI juga mampu meningkatkan fee based income menjadi sebesar Rp11,26 triliun atau tumbuh 10,15% yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar Rp10,22 triliun.

Leave a reply

Iconomics