Utang Luar Negeri Indonesia Kembali Menurun pada September 2022
Jumlah Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia terus mengalami penurunan selama tahun 2022 ini. Per September 2022, atau akhir triwulan III-2022, jumlah ULN Indonesia tercatat US$394,6 miliar, lebih rendah dari posisi Agustus lalu yang sebesar US$ 397,4 miliar.
Penurunan ULN terjadi, baik ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) maupun sektor swasta.
Posisi ULN Pemerintah pada triwulan III 2022 sebesar US$182,3 miliar, lebih rendah dari posisi ULN pada triwulan II 2022 yang sebesar US$187,3 miliar. Secara tahunan, ULN Pemerintah mengalami kontraksi 11,3% (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 8,6% (yoy).
“Penurunan posisi ULN Pemerintah tersebut disebabkan oleh perpindahan investasi pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik ke instrumen lain, sehingga mengurangi porsi kepemilikan investor nonresiden pada SBN domestik seiring dengan meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan global,” tulis Bank Indonesia dalam keterangan pers, Selasa (15/11).
Pelunasan atas beberapa pinjaman program dan proyek yang jatuh tempo juga turut mendukung penurunan ULN Pemerintah.
Sementara itu, posisi ULN swasta pada triwulan III 2022 tercatat sebesar US$204,1 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya sebesar US$207,7 miliar. Secara tahunan, ULN swasta terkontraksi 2,6% (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 0,1% (yoy).
ULN Indonesia pada triwulan III 2022 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 30,1%, menurun dibandingkan dengan rasio pada triwulan sebelumnya sebesar 31,8%. Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 87,4% dari total ULN.