11 PLTU Milik PLN Nusantara Power Ikuti Perdagangan Karbon Emisi Kementerian ESDM

0
383
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Ada 99 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang terlibat dalam perdagangan karbon. Direktur Utama PT PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah mengatakan bahwa dari 99 PLTU yang masuk dalam perdagangan karbon emisi Kementerian ESDM, sebanyak 11 diantaranya PLTU milik PLN Nusantara Power (PNP).

“PNP sendiri memiliki 11 PLTU untuk masuk dalam perdagangan ini, kami punya potensi beberapa pembangkit yang surplus, dan beberapa pembangkit yang defisit emisi di tahun 2023 ini yang harus kami siapkan juga mekanismenya mana yang offset, mana yang trading, mana yang verified carbon standard (VCS),” kata Ruly dalam acara Peluncuran Perdagangan Karbon Subsektor Pembangkit Tenaga Listrik di Indonesia pada Rabu (22/02/2023).

Ia menjelaskan mengenai partisipasi PNP dalam uji coba perdagangan emisi pada Agustus 2021 lalu. Uji coba tersebut dilakukan pada 4 pembangkit.

“Disini terlihat bahwa empat pembangkit kami cukup aktif. Volume perdagangan terhadap volume tenaga terjadi 2.000 ton CO2, offset 4.300 ton CO2, dan pembukuan aksi mitigasi satu megawatt Cirata 828 ton CO2, serta aktivitas finansial terkait sebesar Rp48.000 per tahun CO2,” jelasnya.

Baca Juga :   Menteri Erick: Pakai Mobil Listrik ke Bali Habis Rp200 Ribu

Mengenai penyediaan karbon sertifikat penurunan emisi, PNP telah memiliki 3 proyek yaitu proyek di Muarakarang, PLTA Renut, serta PLTA Sipansihaporas.

“Jadi, di tahun 2023 ini kami punya potensi SPE (Sertifikat Penurunan Emisi) sebesar 1,5 juta ton CO2 yang bisa diperdagangkan,” jelasnya.

Dengan adanya peluncuran perdagangan karbon yang dilakukan oleh Kementerian ESDM pada 22 Februari ini, Ruly berharap dapat memberikan peluang baru bagi PLN Nusantara Power.

“Kami berharap perdagangan dari karbon ini nanti bisa seperti komunitas-komunitas selain di bursa, ada trading, ada option, ada forward dan lain sebagainya dan ini juga peluang baru bagi kami yang saat ini bergerak di bidang emisi karbon,” tuturnya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics