Fitch Ratings Berikan AAA dengan Outlook Stabil untuk Pupuk Indonesia

MoU SKK Migas, Inpex Masela bersama PL dan Pupuk Indonesia soal pasokan gas alam cair/The Iconomics
Lembaga pemeringkat Fitch Ratings Indonesia (Fitch) menetapkan peringkat nasional jangka panjang PT Pupuk Indonesia (Persero) pada level ‘AAA (idn)’ dengan outlook stabil.
Fitch juga telah mengafirmasi peringkat nasional obligasi senior tanpa jaminan PT Pupuk Indonesia dan peringkat semua obligasi rupiah PT Pupuk Indonesia di level ‘AAA (idn)’.
“Afirmasi rating ini bentuk pengakuan Fitch atas kondisi Pupuk Indonesia sebagai BUMN dan produsen pupuk yang memiliki daya tahan di tengah dinamika perkembangan industri,” kata Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana dalam keterangannya di Jakarta pada Rabu (04/03/2020).
Peringkat PT Pupuk Indonesia tersebut setara dengan peringkat “sovereign credit rating” Pemerintah Indonesia yang berada pada level ‘BBB/Stabil’. Hal itu dikarenakan insentif dan rekam jejak dukungan dari pemerintah. Hubungan ini didorong oleh peran strategis Pupuk Indonesia sebagai pendukung pemerintah dalam memproduksi dan mendistribusikan pupuk bersubsidi yang menyokong ketahanan pangan, terutama beras yang merupakan bahan makanan pokok nasional.
Menurut Wijaya, rating beserta outlook yang disematkan kepada Pupuk Indonesia itu mencerminkan kepercayaan Fitch Ratings bahwa perusahaan terus bertumbuh di masa mendatang, sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan.
”Capaian ini menjadi indikator bahwa kondisi keuangan Pupuk Indonesia berada pada posisi yang sehat dan memiliki kemampuan untuk memenuhi segala kewajibannya,” ujarnya.
Fitch Ratings memiliki sejumlah faktor dalam menetapkan peringkatnya terhadap Pupuk Indonesia. Antara lain faktor kepemilikan negara dan kepentingan strategis. Fitch Ratings memandang Pupuk Indonesia yang membawahi lima produsen pupuk ini merupakan BUMN kunci yang dimiliki sepenuhnya oleh negara.
Perseroan memproduksi dan mendistribusi pupuk kepada petani yang memenuhi syarat di bawah skema kewajiban pelayanan publik (Public Service Obligation/PSO). Skema subsidi ini secara tidak langsung memberikan sokongan kepada 20 juta keluarga yang berkecimpung pada sektor pertanian. Selain dari pupuk bersubsidi, Fitch Rating meyakini bahwa pendapatan Pupuk Indonesia akan terus tumbuh “mid single digit” karena bisnisnya ditopang oleh segmen pupuk, amoniak, dan jasa konstruksi non subsidi.